Iklim sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman padi, terutama curah hujan yang merupakan sumber air utama. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan tipe iklim di Kabupaten Serdang Bedagai dengan menggunakan klasifikasi Schmidt-Ferguson dan mengevaluasi kesesuaiannya untuk budidaya padi. Analisis Sistem Informasi Geografis (SIG) digunakan dengan memanfaatkan data curah hujan dari Climate Hazards Group Infrared Precipitation with Station Data (CHIRPS) yang disediakan oleh Climate Hazards Center, University of California, Santa Barbara. Evaluasi iklim dilakukan dengan menganalisis curah hujan tahunan dan membandingkannya dengan kriteria kesesuaian lahan untuk tanaman padi dari Balai Besar Litbang Sumber Daya Lahan Pertanian. Hasilnya mengklasifikasikan iklim di Kabupaten Serdang Bedagai sebagai tipe A (sangat basah) berdasarkan klasifikasi Schmidt-Ferguson, dengan 55 bulan basah dan tidak ada bulan kering dari tahun 2019 hingga 2023. Curah hujan tahunan rata-rata berkisar antara 2.000 hingga 3.500 mm. Sekitar 85% dari wilayah ini mengalami curah hujan sedang (2500-3000 mm/tahun), sehingga cukup sesuai (S2) hingga agak sesuai (S3) untuk padi sawah tadah hujan dan padi gogo. Sementara itu, 13,52% dari wilayah tersebut memiliki curah hujan yang lebih rendah (2000-2500 mm/tahun), yang sangat sesuai (S1) untuk padi rawa pasang surut. Sebaliknya, 1,48% wilayah memiliki curah hujan yang tinggi (3000-3500 mm/tahun), yang tidak sesuai (N) untuk padi sawah tadah hujan dan padi gogo, namun sedikit sesuai (S3) untuk padi rawa pasang surut. Temuan ini memberikan wawasan penting untuk perencanaan budidaya padi di Kabupaten Serdang Bedagai.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024