Sistem pentanahan pada instalasi listrik sangat penting untuk memastikan keamanan pengguna dan mencegah kerusakan peralatan akibat lonjakan arus atau tegangan lebih. Di Balai RW 03 Beji Timur, variasi sifat tanah menyebabkan resistensi tanah yang tinggi sehingga menyebabkan sistem pentanahan tidak berfungsi secara optimal dan berpotensi tidak memenuhi standar keamanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas instalasi sistem pentanahan di Balai RW 03 Beji Timur, Depok, Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif, dengan mengumpulkan data melalui pengamatan langsung dan pengukuran tahanan tanah menggunakan alat pengukur arde. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedalaman penanaman elektroda berpengaruh secara signifikan terhadap tahanan pentanahan. Pada kedalaman 5 meter, resistensi masih tinggi dan tidak memenuhi standar PUIL 2011 yaitu ≤ 5 °C. Dengan menghubungkan dua elektroda secara paralel, nilai resistansi berhasil diturunkan ke kisaran 2,44 - 2,82 °C, sehingga memenuhi standar keamanan. Dengan demikian, sistem pentanahan elektroda terhubung paralel pada kedalaman 5 meter memberikan perlindungan yang lebih baik untuk instalasi listrik di Balai RW 03 Beji Timur.
Copyrights © 2024