Rusydiah: Jurnal Pemikiran Islam
Vol. 5 No. 1 (2024)

Implementation of ibn Miskawaih's Ethical Thought on Self-Meaning in the Social Environment

Mujtahid, Mujtahid (Unknown)
Assidiqi, Ali Hasan (Unknown)
Sadiyah, Dini (Unknown)
Soleh, Achmad Khudori (Unknown)
Maulana, Hafidz Fajar (Unknown)



Article Info

Publish Date
30 Jun 2024

Abstract

Belakangan ini, moralitas terhadap Tuhan dan manusia mulai menurun. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya berita terkait keseharian masyarakat yang menyimpang dari ajaran agama dan norma sosial, sehingga karena perbedaan menjadi pemicu kekerasan dan pembulian. Tujuan penelitian ini sebagai sebuah solusi bagi seseorang yang belum bisa mengendalikan dan menempatkan diri dengan memahami konsep etika Ibnu Miskawaih dan implementasinya. Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka, dengan pendekatan historis-kritis. Temuan penelitian menunjukkan pemikiran etika Ibnu Miskawaih didasarkan pada pandangan tentang jiwa manusia. Tempat dimana seseorang pertama kali mengenal jiwanya dengan menyucikannya dari penyakit hati, dusta, dengki dan cinta berlebihan terhadap dunia. Penyakit hati dan penyucian jiwa bisa dicapai dengan belajar untuk selalu  banyak beramal, menjauhi teman-teman yang serakah, hidup sederhana, belajar tentang agama dan mawas diri. Seseorang juga tidak boleh mempunyai ekstrim kelebihan dan ekstrim kekurangan, sehingga wajib memposisikan di tengah. Implementasi pemaknaan diri di lingkungan sosial dapat dilakukan dengan membersihkan hati, kemudian membiasakan diri berbuat baik sehingga nantinya menjadi kebiasaan yang mengarah pada kesehatan ilahi. Puncaknya adalah mampu berbuat baik secara langsung tanpa berpikir karena sudah menjadi kebiasaan untuk berbuat baik kepada siapapun walau berbeda keyakinan atau suku hinga negara. Penelitian  ini  memberikan  wawasan  tentang  kontribusi  pemikiran Ibnu Miskawaih  dalam pemaknaan diri di lingkungan sosial.   Recently, morality towards God and man has begun to decline. This is evidenced by the many news related to people's daily lives that deviate from religious teachings and social norms, so that differences trigger violence and bullying. The purpose of this research is as a solution for someone who has not been able to control and position themselves by understanding the concept of Ibn Miskawaih's ethics and its implementation. The research method used is literature study, with a historical-critical approach. The findings of the study show that Ibn Miskawaih's ethical thinking is based on a view of the human soul. A place where a person first knows his soul by purifying it from liver disease, lies, envy and excessive love of the world. Liver disease and purification of the soul can be achieved by learning to always do a lot of charity, stay away from greedy friends, live simply, learn about religion and introspection. One should also not have extreme advantages and extreme disadvantages, so it is mandatory to position in the middle. The implementation of self-meaning in the social environment can be done by cleansing the heart, then getting used to doing good so that later it becomes a habit that leads to divine health. The peak is being able to do good directly without thinking because it has become a habit to do good to anyone regardless of beliefs or tribes to countries. This research provides insight into the contribution of Ibn Miskawaih's thought in self-meaning in the social environment.

Copyrights © 2024






Journal Info

Abbrev

rusydiah

Publisher

Subject

Religion Arts Humanities Social Sciences Other

Description

Jurnal Rusydiah fokus mempublikasikan artikel berdasarkan penelitian yang berkaitan dengan pemikiran ...