Integrasi Location Quotient (LQ) dan Model Ratio Pertumbuhan (MRP) menawarkan pendekatan inovatif dalam pemetaan potensi pengembangan sapi potong di Indonesia. Melalui review sistematis literatur terkini, analisis menunjukkan bahwa pendekatan terintegrasi ini secara signifikan meningkatkan akurasi identifikasi wilayah potensial dibandingkan penggunaan metode secara terpisah. Keunggulan utama terletak pada kemampuannya menggabungkan aspek statis dan dinamis, memungkinkan identifikasi komprehensif wilayah dengan keunggulan komparatif saat ini serta potensi pertumbuhan masa depan. Implementasi di Indonesia telah berkontribusi pada reorientasi kebijakan pengembangan sapi potong di tingkat provinsi dan nasional, termasuk adopsinya dalam pemetaan potensi peternakan nasional. Meskipun demikian, tantangan utama meliputi keterbatasan dalam menangkap faktor-faktor kualitatif dan ketersediaan data yang reliabel di tingkat kabupaten/kota. Berdasarkan temuan ini, direkomendasikan peningkatan kapasitas pemangku kepentingan, investasi dalam sistem data, pengembangan framework mixed-method, dan integrasi faktor lingkungan dalam analisis. Implikasi dari pendekatan ini signifikan bagi perumusan kebijakan pengembangan sapi potong yang lebih tepat sasaran dan berkelanjutan di Indonesia, menawarkan landasan untuk optimalisasi strategi pengembangan sektor peternakan secara nasional.
Copyrights © 2024