Tulisan ini membahas tentang efektivitas Aplikasi Sipongi dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan pada Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah. Aplikasi Sipongi ini menjadi salah satu sumber referensi utama yang digunakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah dalam membantu proses pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk menelaah dan melihat bagaimana efektivitas aplikasi aplikasi Sipongi sebagai aplikasi rujukan pendeteksi dini titik hotspot dalam hal pengendalian kebakaran hutan dan lahan khususnya oleh Dinas Kehutanan di Provinsi Kalimantan Tengah. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif, penelitian kualitatif ialah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manuasia berdasarkan data-data. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teori Efekvititas dari Campbell J.P. (1989) dengan lima indikator utama yang digunakan dalam mengukur tingkat efektivitas yaitu, keberhasilan program, keberhasilan sasaran, kepuasan terhadap program, tingkat input dan output, dan pencapaian tujuan menyeluruh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan aplikasi Sipongi berperan dalam membantu tugas dan kerja dari petugas pemadam kebakaran hutan dan lahan terutama dalam memberikan informasi mengenai titik hotspot. Kendala yang pada aplikasi SIpongi seperti sulit akses jaringan pada daerah yang memiliki jaringan yang kurang stabil ketika melakukan ground check, kendala dari akses jalan untuk menuju lokasi titik hotspot serta terkadang mendeteksi bukan titik hotspot melainkan benda yang memiliki pantulan panas yang kuat.
Copyrights © 2024