Kegagalan virologi merupakan tantangan yang dihadapi oleh pasien human immunodeficiency virus (HIV) setelah memulai pengobatan, dan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Modalitas terapi pada pasien HIV dilakukan dengan antiretroviral (ARV), dengan jumlah sel CD4 memainkan peran penting dalam menentukan waktu untuk memulai ARV. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki hubungan antara kepatuhan terhadap ARV dan jumlah sel CD4 yang terkait dengan kegagalan virologi pada pasien HIV/AIDS yang telah diobati selama minimal 12 bulan dengan rejimen ARV. Penelitian analitik observasional dengan desain potong lintang dilakukan menggunakan teknik consecutive sampling pada 74 pasien berusia 17 tahun dan menjalani pengobatan ARV selama minimal 12 bulan di Departemen Rawat Jalan Konseling dan Pengujian Sukarela (VCT) dan Penyakit Menular Seksual (STD) Dermatologi, Venereologi, dan Estetika RSMH/FK UNSRI Palembang, serta Pusat Kesehatan Masyarakat Sukarami dan Dempo dari Juni hingga Agustus 2023. Dari total sampel penelitian sebanyak 74 pasien, 26 di antaranya (35,1%) mengalami kegagalan virologi. Kepatuhan terhadap antiretroviral (ARV) (p<0,001) dan jumlah sel CD4 (p<0,001) secara signifikan terkait dengan kegagalan virologi. Analisis multivariat menunjukkan bahwa kepatuhan terhadap ARV (p<0,001) dan jumlah sel CD4 (p<0,001) sangat terkait dengan kegagalan virologi. Penelitian ini menunjukkan bahwa kepatuhan terhadap ARV yang buruk dan jumlah sel CD4 yang rendah terkait dengan kegagalan virologi. Penguatan konseling kepatuhan ARV diperlukan untuk memperbaiki kondisi imunologis dan meningkatkan penekanan virus pada pasien HIV/AIDS.
Copyrights © 2024