Anak dengan asma akan mengalami kekambuhan sesak nafas, sedangkan untuk mengontrol kekambuhan sesak nfas pada anak dengan asma dapat dilakukan dengan cara inhalasi sederhana dengan tujuan membersihkan jalan nafas tidak efektif dan melonggarkan pernafasan dengan menghirup uap dari sebaskom air panas yang dicampur dengan beberapa tetes minyak kayu putih. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahui pengaruh terapi inhalasi sederhana terhadap frekuensi sesak nafas pada anak dengan asma bronchial di Puskesmas Srimulyo Kecamatan Suoh Kabupaten Lampung Barat Tahun 2024. Jenis penelitian dengan desain quasi eksperimen semu, dengan pendekatan one group Pre-test – Post-test. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh anak sekolah dasar dengan Asma Bronchial Di Wilayah Kerja Puskesmas Srimulyo Kecamatan Suoh Kabupaten Lampung Barat terhitung sejak Januari-April Tahun 2024 yang berjumlah 34 anak. Dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling yang digunakan Purposive Sampling. Berdasarkan analisis univariat, diketahui bahwa nilai rata-rata (mean) frekuensi sesak nafas sebelum diberikan Inhalasi Sederhana adalah 2,74 sedangkan rata-rata frekuensi sesak nafas sesudah diberikan Inhalasi Sederhana adalah 1,00. Berdasarkan uji statistik, di dapatkan p-value 0,000, atau p-value 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh terapi inhalasi sederhana terhadap frekuensi sesak nafas pada anak dengan asma bronchial Di Puskesmas Srimulyo Kecamatan Suoh Kabupaten Lampung Barat Tahun 2024. Diharapkan agar orang tua mampu menerapkan inhalasi sederhana dengan baik dan benar sehingga orang tua tidak khawatir dan panik jika anak mengalami sesak nafas.
Copyrights © 2024