Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Pengaruh Murattal Terhadap Penurunan Tekanan Darah Tinggi di Posyandu Lansia Kabupaten Lampung Tengah Andora, Novika
IJNP (Indonesian Journal of Nursing Practices) Vol 1, No 2 (2015): Muhammadiyah Journal of Nursing
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/ijnp.v1i2.657

Abstract

Background : Hypertension is the third cause of death after stroke and tuberculosis, reached 6,7% of the population mortality at all ages in Indonesia. Murattal is sound of Al–Qur’an recording which is chanted by Qari’ or Al – Qur’an reader which contain verses of Al – Qur’an. Murattal is used as a media to reduce an active guanylate cyclase which causes vasodilatation and relaxation so that it can flow the blood and lower the blood pressure.Purpose: To know the diff erent of blood pressure before and after given Murattal. To know the different of blood pressure reducting between the intervention group (listen Murattal twice a day and three times a day) primarily to the control group (pharmacology drugs).Method: This research was a Quasi experimental study with less form of non – equivalent group design control. The total of respondents was 86 people, 43 people for the intervention group and 43 for the control group and the analysis used was Wilcoxon Test, Mann Whitney Test, Kruskal Willis and Friedman Test.Result: The result of Wilcoxon for intervention group and control group was 0,000. The result of Mann Whitney Test for systolic blood pressure was 0,038 and diastolic blood pressure was 0,000. The result of Kruskal Willis for systolic blood pressure was 0,025 and diastolic blood pressure was 0,00. The result of Friedman Test for intervention group was 0,000.Conclusion: Both of the intervention group and the control group could lower high blood pressure in elderly. Murattal could be used as Alternative Therapy non-pharmacological management to reduce hypertension.Keywords: Murattal, hipertension, elderly
Hubungan Derajat Ulkus Diabetikum Terhadap Citra Tubuh Pada Pasien Diabetes Mellitus Di Pkm Bandar Sribhawono Lampung Timur 2024 Fadlim, Novan Thio; Kurniasari, Septi; Andora, Novika
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 5 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i5.15609

Abstract

Diabetes melitus dalam jangka panjang dapat menyebabkan komplikasi mikrovaskular, makrovaskular, dan neuropati seperti penyakit vaskular perifer serta dapat menyebabkan gangguan citra tubuh. Tindakan yang dapat dilakukan untuk menangani resiko gangguan citra tubuh adalah melakukan upaya meningkatkan pandangan pada dirinya berbentuk penilaian subjektif individu terhadap dirinya, perasaan sadar dan tidak sadar, persepsi terhadap fungsi, peran, dan tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahui hubungan derajat ulkus diabetikum dengan citra tubuh pada pasien diabetes militus di PKM Sribhawono Lampung Timur Tahun 2024. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian diskriptif dan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 35 pasien dengan pengambilan sampel menggunakan tehnik accidental sampling. Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa sebagian besar responden mengalami derajat ulkus diabetikum derajat I dan II yang masing-masing berjumlah 14 responden (40,0%) dan responden mengalami citra tubuh yang negatif berjumlah 19 responden (54,3%). Berdasarkan hasil uji statistik, didapatkan p-value 0,001 atau p-value < 0,05 atau yang artinya terdapat hubungan derajat ulkus diabetikum dengan citra tubuh pada pasien diabetes melitus di PKM Sribhawono Lampung Timur. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan dan evaluasi bagi puskesmas Sribhawono untuk dapat meningkatkan pelayanan pada pasien ulkus diabetikum untuk meningkatkan citra tubuhnya
Hubungan Pengetahuan Remaja Mengenai Pencegahan Terhadap Kejadian Gastritis di Puskesmas Waykandis Tahun 2024 Sari, Septi Melinda; Andora, Novika; Pemila, Uke
Jurnal Multidisiplin Teknologi dan Arsitektur Vol 2, No 2 (2024): November 2024
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/motekar.v2i2.3750

Abstract

Gastritis sangat berbahaya jika tidak ditindak lanjut sejak dini, karena gastritis ini dapat menyebabkan kematian jika sudah akut. Penyakit ini jika sudah akut akan menimbulkan berbagai macam komplikasi seperti pendarahan saluran cerna bagian atas, ulkus peptikum, gangguan cairan dan elektrolit, anemia pernisiosa yang dimana hal tersebut dapat menyebabkan kematian bagi penderitanya. Tujuan dari penelitian ini adalah hubungan pengetahuan remaja mengenai pencegahan terhadap kejadian gastritis di puskesmas waykandis Tahun 2024. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian survey. Populasi adalah obyek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Remaja di wilayah kerja puskesmas way kandis dalam penelitian ini sebanyak 118 remaja dan jumlah sampel 28 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah Simple Random Sampling. Berdasarkan hasil analisis univariat diketahui sebagian besar responden mempunyai pengetahuan tentang pencegahan gastritis yang kurang berjumlah 14 responden (50,0%) dan sebagian besar responden mengalami gastritis berjumlah 17 responden (60,7%). Berdasarkan hasil uji statistik, didapatkan p-value 0,002 atau p-value 0,05 atau yang artinya terdapat hubungan pengetahuan remaja mengenai pencegahan terhadap kejadian gastritis Di Puskesmas Waykandis Tahun 2024. Dari hasil penelitian ini diharapkan responden mampu mencegah terjadinya gastritis, seperti mengatur pola makan, mengatur asupan makan dan sering mambaca buku-buku kesehatan khususnya tentang gastritis, sehingga responden akan mengetahui informasi tentang gastritis, dampak gastritis serta cara pencegahan gastritis.
Pengaruh Terapi Inhalasi Sederhana Terhadap Frekuensi Sesak Nafas pada Anak Dengan Asma Bronchial di Puskesmas Srimulyo Kecamatan Suoh Kabupaten Lampung Barat Tahun 2024 Arisandi, Riki Wahyu Gilang; Pemila, Uke; Andora, Novika
Jurnal Multidisiplin Teknologi dan Arsitektur Vol 2, No 2 (2024): November 2024
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/motekar.v2i2.3740

Abstract

Anak dengan asma akan mengalami kekambuhan sesak nafas, sedangkan untuk mengontrol kekambuhan sesak nfas pada anak dengan asma dapat dilakukan dengan cara inhalasi sederhana dengan tujuan membersihkan jalan nafas tidak efektif dan melonggarkan pernafasan dengan menghirup uap dari sebaskom air panas yang dicampur dengan beberapa tetes minyak kayu putih. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahui pengaruh terapi inhalasi sederhana terhadap frekuensi sesak nafas pada anak dengan asma bronchial di Puskesmas Srimulyo Kecamatan Suoh Kabupaten Lampung Barat Tahun 2024. Jenis penelitian dengan desain quasi eksperimen semu, dengan pendekatan one group Pre-test – Post-test. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh anak sekolah dasar dengan Asma Bronchial Di Wilayah Kerja Puskesmas Srimulyo Kecamatan Suoh Kabupaten Lampung Barat terhitung sejak Januari-April Tahun 2024 yang berjumlah 34 anak. Dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling yang digunakan  Purposive Sampling. Berdasarkan analisis univariat, diketahui bahwa nilai rata-rata (mean) frekuensi sesak nafas sebelum diberikan Inhalasi Sederhana adalah 2,74 sedangkan rata-rata frekuensi sesak nafas sesudah diberikan Inhalasi Sederhana adalah 1,00. Berdasarkan uji statistik, di dapatkan p-value 0,000, atau p-value 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh terapi inhalasi sederhana terhadap frekuensi sesak nafas pada anak dengan asma bronchial Di Puskesmas Srimulyo Kecamatan Suoh Kabupaten Lampung Barat Tahun 2024. Diharapkan agar orang tua mampu menerapkan inhalasi sederhana dengan baik dan benar sehingga orang tua tidak khawatir dan panik jika anak mengalami sesak nafas.
Pengaruh Air Garam Terhadap Lama Waktu Nyeri pada Penderita Rematik di Desa Pangkal Mas Jaya, Kecamatan Mesuji Timur Tahun 2024 Kuntoro, Agung; Yudha, Fajar; Andora, Novika
Jurnal Multidisiplin Teknologi dan Arsitektur Vol 2, No 2 (2024): November 2024
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/motekar.v2i2.3662

Abstract

Penyakit rematik ditandai dengan meningkatnya peradangan kronis pada sendi secara permanen. Oleh karena itu diperlukan tindakan yang mudah dan murah dengan pengobatan non-farmakologi dengan rendaman air garam. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh air garam terhadap lama waktu nyeri pada penderita rematik di Desa Pangkal Mas Jaya. Jenis penelitian adalah kuantitatif, dengan menggunakan Two Group Design. Populasi adalah penderita rematik pada bulan Juni tahun 2024 sebanyak 153 orang, dengan sampel sebanyak 38 orang. Instrumen menggunakan lembar observasi, menggunakan uji statistik independent t-test. Hasil penelitian diperoleh rata-rata waktu nyeri pada penderita rematik yang menggunakan air garam adalah 15.63 menit dan yang tidak menggunakan air garam adalah 42.21 menit. Ada pengaruh air garam terhadap lama waktu nyeri pada penderita rematik di Desa Pangkal Mas Jaya, Kecamatan Mesuji Timur dengan p value = 0,000.
Relationship of Diabetes Mellitus Patient Satisfaction Survey with Prolanis Health Services Oktavia, Santi; Sujiah, Sujiah; Andora, Novika; Maryuni, Sri
Proceedings of the International Conference on Nursing and Health Sciences Vol 5 No 2 (2024): July-December 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/picnhs.v5i2.5423

Abstract

Diabetes mellitus is classified as a chronic disease that causes complications that must be prevented. One way to prevent complications is to try to maintain stable blood sugar levels in people with diabetes mellitus. Therefore, the government established the Chronic Disease Management Program (PROLANIS) through BPJS to provide services to maintain stable blood sugar. The aim of this research is the relationship between the Diabetes Mellitus Patient Satisfaction Survey and Prolanis Health Services at the Way Kandis Community Health Center.This research method uses a quantitative type of research with a cross sectional approach. The test used is chi square. The population in this study were 254 patients with diabetes mellitus and the sample in this study was 42 diabetes mellitus patients.Based on the results of univariate analysis, it is known that the majority of respondents said they were dissatisfied, amounting to 15 people (35.7%) and respondents who received prolanis health services which were not good, amounting to 25 respondents (59.5%). Based on the results of statistical tests, a p-value of 0.018 <0.05 was obtained, which means there is a relationship between the Diabetes Mellitus Patient Satisfaction Survey and Prolanis Health Services at the Way Kandis Community Health Center, Bandar Lampung. As input for community health center managers to improve health services as well as insight into the effectiveness of interactions with patients, and especially on satisfaction with the prolanis program for diabetes mellitus patients.
Pengaruh Kombinasi Contrast Bath dengan Elevasi Kaki 30o terhadap Derajat Pitting Edema pada Pasien Chf di Ruang Jantung Terpadu RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Riki, Narda; Erwin, Tubagus; Andora, Novika
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 1 (2025): Volume 7 Nomor 1 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i1.15408

Abstract

ABSTRACT CHF has a high mortality and morbidity rate in the world, especially in developing countries. The prevalence of CHF in Indonesia in 2022 reached 5%, while in Lampung Province it was 1,2% or about 32,148 residents. Pitting edema is the most common symptom, which is experienced by about 80% of CHF patients. The impact of pitting edema can interfere with the patient's daily activities, discomfort, decrease physical mobility, changes in body posture, and increase the risk of falls in patients. One way to overcome pitting edema is with contrast bath therapy. The study was conducted with the aim of knowing the effect of the combination of contrast bath with 30o leg elevation on the degree of pitting edema in CHF patients.This research method uses a type of quantitative research, a quasi-experimental design with a non-equivalent control group. The population is all CHF patients who experience pitting edema at RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Lampung Province, with a sample of 34 respondents and accidental sampling techniques. The independent variable is the combination of contrast bath with 30o leg elevation, while the dependent variable is the degree of pitting edema. Data analysis using independent t-test. The results of the univariate analysis obtained that the average degree of pitting edema in the group during the pretest was 2,41 ± 0.939 and posttest 1,41 ± 1,121. Meanwhile, in the control group during the pretest it was 2,59 ± 0,939 and posttest 2,35 ± 1,115. The results of the bivariate analysis obtained the effect of the combination of contrast bath with 30o leg elevation on the degree of pitting edema in CHF patients (p-value=0,02). Therefore, it is suggested for nurses to be able to integrate the combination of contrast bath with 30o leg elevation in the care protocol for CHF patients with pitting edema. Keywords: Combination of Contrast Bath With 30o Leg Elevation, Degree of Pitting Edema, CHF  ABSTRAK                                                                  CHF memiliki tingkat mortalitas dan morbiditas yang tinggi di Dunia terutama di negara berkembang. Prevalensi CHF  di Indonesia tahun 2022 mencapai angka 5%, sedangkan di Provinsi Lampung sebesar 1,2% atau sekitar 32.148 penduduk. Pitting edema merupakan gejala yang paling sering terjadi, dimana dialami sekitar 80% pasien CHF. Dampak pitting edema dapat mengganggu aktivitas pasien sehari-hari, ketidaknyamanan, menurunkan mobilitas fisik, perubahan postur tubuh, hingga meningkatkan resiko jatuh pada pasien. Salah satu cara untuk mengatasi pitting edema yaitu dengan terapi contrast bath. Penelitian dilakukan dengan tujuan diketahuinya pengaruh kombinasi contrast bath dengan elevasi kaki 30o terhadap derajat pitting edema pada pasien CHF. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, rancangan quasi eksperiment design dengan non equivalent control group. Populasi yaitu seluruh pasien CHF yang mengalami pitting edema di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung, dengan sampel sebanyak 34 responden serta teknik accidental sampling. Variabel independen yaitu kombinasi contrast bath dengan elevasi kaki 30o, sedangkan variabel dependen yaitu derajat pitting edema. Analisis data menggunakan uji-t independent. Hasil analisis univariat diperoleh bahwa rata-rata derajat pitting edema pada kelompok saat pretest adalah 2,41 ± 0,939 dan posttest 1,41 ± 1,121. Sedangkan pada kelompok kontrol saat pretest adalah 2,59 ± 0,939 dan posttest 2,35 ± 1,115. Hasil analisis bivariat diperoleh adanya pengaruh kombinasi contrast bath dengan elevasi kaki 30o terhadap derajat pitting edema pada pasien CHF (p-value=0,02). Oleh karena itu, disarankan bagi perawat agar dapat mengintegrasikan kombinasi contrast bath dengan elevasi kaki 30o dalam protokol perawatan untuk pasien CHF dengan pitting edema. Kata Kunci: Kombinasi Contrast Bath Dengan Elevasi Kaki 30o, Derajat Pitting Edema, CHF
Hubungan Konsumsi Air Putih Dengan Kejadian Konstipasi pada Lansia di Puskesmas Kecamatan Gunung Labuhan Kabupaten Way Kanan Tahun 2024 Fikri, Iqbal Hulul; Andora, Novika; Erwin, Tubagus
Journal of Education Technology Information Social Sciences and Health Vol 4, No 1 (2025): March 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jetish.v4i1.3869

Abstract

Sebagian besar penduduk Indonesia masih kurang konsumsi serat dari sayur dan buah, kurang olah raga dan bertambah makan makanan yang mengandung pengawet. Keadaan ini tentu saja menimbulkan gangguan dalam pencernaan dengan keluhan yang sering timbul antara lain kembung dan tidak dapat buang air besar secara lancar atau konstipasi. Kasus konstipasi umumnya diderita masyarakat umum sekitar 4-30% pada kelompok usia 60 tahun ke atasatau lansia. Tujuan dalam penelitian ini adalah diketahui hubungan konsumsi air putih dengan kejadian konstipasi pada lansia Di Puskesmas Kecamatan Gunung Labuhan Kabupaten Way Kanan Tahun 2024. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Rancangan analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yang ada Di Puskesmas Kecamatan Gunung Labuhan Kabupaten Way Kanan sejak Januari – April 2024 yang berjumlah 255 responden. Sehingga sampel dalam penelitian ini berjumlah 72 responden. Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Berdasarkan hasil uji statistik, didapatkan p-value 0,020 atau p-value 0,05 atau yang artinya terdapat Hubungan Konsumsi Air Putih Dengan Kejadian Konstipasi Pada Lansia Di Puskesmas Kecamatan Gunung Labuhan Kabupaten Way Kanan Tahun 2024. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi bagi tempat penelitian tentang Hubungan Konsumsi Air Putih Dengan Kejadian Konstipasi Pada Lansia dan diharapkan agar tempat penelitian dapat memberikan edukasi kesehatan pada lansia tentang bahaya konstipasi serta bagaimana cara penanganan konstipasi pada lansia.
The Effect of 'CERDIK' Education on Knowledge Improvement among Hypertensive Patients Amalia, Lia apriani; Stiexs, Anggie; Andora, Novika
Genius Journal Vol. 6 No. 1 (2025): GENIUS JOURNAL
Publisher : Inspirasi Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/gj.v6i1.584

Abstract

Introduction: Hypertension is a major global health issue, affecting approximately one-third of adults and contributing significantly to morbidity and mortality. In Indonesia, its prevalence is rising, yet public awareness remains insufficient. The Ministry of Health has promoted the CERDIK framework—encouraging routine checkups, smoking cessation, physical activity, balanced diet, adequate rest, and stress management—as a key preventive measure. However, empirical evidence regarding its impact on patient knowledge in clinical settings remains limited. Objective: This study aimed to assess the effect of CERDIK-based health education on hypertension knowledge among patients at Sidowaras Primary Care Clinic, North Lampung. Methods: A quantitative pre-experimental design with a one-group pre-test and post-test approach was utilized. The population comprised 453 hypertensive patients registered between August and October 2024. Using accidental sampling and Slovin's formula, a sample of 27 Prolanis program participants was selected. Data were analyzed using the paired-samples t-test. Results: The analysis revealed a significant increase in knowledge following the intervention, with a p-value of 0.000 (<0.05). Conclusion: CERDIK health education effectively improves knowledge among hypertensive patients. Enhancing awareness and understanding of hypertension is crucial to preventing complications from non-communicable diseases. These findings support integrating CERDIK-based education into primary healthcare programs to promote better hypertension management.
Effect of Guava Leaf Infusion on Diarrhea Frequency at Kalirejo Public Health Center Indah, Indah; Andora, Novika; Stiexs, Anggie
Genius Journal Vol. 6 No. 1 (2025): GENIUS JOURNAL
Publisher : Inspirasi Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/gj.v6i1.599

Abstract

Introduction: Diarrhea remains a major public health concern in Indonesia, particularly in rural areas. It is commonly caused by consuming food or drinks contaminated with microorganisms. While conventional treatments such as oral rehydration solutions and zinc are widely used, traditional herbal remedies like guava leaves (Psidium guajava) are increasingly gaining attention due to their antidiarrheal properties. Objective: This study aimed to examine the effect of guava leaf infusion on reducing the frequency of diarrhea among patients at Kalirejo Public Health Center, Negeri Katon District, in 2024. Method: A quasi-experimental study was conducted with two groups: an intervention group receiving guava leaf infusion and a control group receiving standard care. Thirty diarrhea patients were selected using accidental sampling and divided equally into both groups. The frequency of diarrhea was recorded before and after treatment. Result: The intervention group showed a greater reduction in diarrhea frequency, from a mean of 7.33 to 5.47 episodes per day (mean reduction of 1.87). The control group experienced a smaller decrease from 7.07 to 6.20 episodes per day (mean reduction of 0.80). Statistical analysis revealed a significant difference between groups (ρ = 0.001), indicating the effectiveness of guava leaf infusion. Conclusion: Guava leaf infusion significantly reduces the frequency of diarrhea, supporting its use as an effective complementary therapy. It offers a natural, accessible, and low-cost treatment option, especially in areas with abundant guava plants. Further research is recommended to explore additional herbal remedies and underlying causes of diarrhea in similar settings.