Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perwujudan pendidikan karakter religius melalui kultur sekolah. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus deskriptif kualitatif. Subyek penelitian ini adalah kepala sekolah. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan model Miles Huberman. Uji keakuratan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan karakter religius melalui budaya sekolah meliputi budaya sholat dhiha, sholat sebelum dan sesudah pembelajaran, berupa benda fisik dan bangunan yang bernilai religius, sebagai artefak yang bernilai religius, dan sebagai objek yang bernilai moral. Semua bangunan dan benda fisik digunakan untuk memperkuat lingkungan yang mendukung karakter religius. Budaya perilaku iman, ibadah dan budaya perilaku yang layak untuk pendidikan akhlak dihayati dan diteladani. Budaya terakhir adalah budaya berpikir berupa visi dan misi pesantren, pemikiran religius siswa dan guru yang dituangkan dalam karya seperti sajadah dan slogan. Budaya ide diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Pelaksanaannya didukung oleh faktor-faktor seperti daya tampung yang memadai dan partisipasi seluruh anak sekolah dalam budaya sekolah. Faktor penghambatnya adalah kurangnya kesadaran sebagian siswa dan perbedaan kemampuan siswa.
Copyrights © 2024