Tingkat kreativitas dan keterampilan berpikir kritis siswa yang relatif rendah mengharuskan guru untuk memberikan kesempatan belajar yang dapat memfasilitasi perkembangannya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil kreativitas dan keterampilan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran fisika di MAN 1 Pontianak. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif, dengan sampel sebanyak 39 siswa dari kelas X I di MAN 1 Pontianak tahun ajaran 2023/2024.  Hasil analisis data dari lembar observasi menunjukkan bahwa profil awal kreativitas siswa dalam belajar fisika tergolong cukup, dengan skor rata-rata 25 dari 40. Proporsi kreativitas tertinggi terlihat pada aspek keterampilan berpikir luwes (flexibility) (81,20%), sedangkan yang terendah terlihat pada aspek keterampilan berpikir lancar (fluency) (53,40%). Analisis dari jawaban tes uraian menunjukkan bahwa profil awal keterampilan berpikir kritis siswa berada pada kategori sangat rendah, dengan skor rata-rata 38,4 dari 100. Proporsi tertinggi dari keterampilan berpikir kritis terlihat pada aspek memberikan penjelasan sederhana (58,74%) sedangkan proporsi terendah terlihat pada aspek membuat inferensi (menyimpulkan) (19,55%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah siswa di MAN 1 Pontianak memiliki kreativitas yang cukup tetapi menunjukkan tingkat keterampilan berpikir kritis yang sangat rendah dalam konteks pembelajaran tentang pemanasan global
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024