PANDU: Jurnal Pendidikan Anak dan Pendidikan Umum
Vol. 2 No. 2 (2024): MEI

MERDEKA BELAJAR MADRASAH IBTIDAIYAH DALAM PANDANGAN FILSAFAT EKSISTENSIALISME

Khotimah, Husnul (Unknown)
Wahyono (Unknown)



Article Info

Publish Date
30 May 2024

Abstract

Peserta didik pada jenjang Madrasah Ibtidaiyah adalah anak berusia 06-12 tahun atau dalam kajian psikologi biasa disebut anak usia sekolah dasar. Pada tahap ini mereka mempunyai karakteristik perkembengannya tersendiri, secara umum mereka dalam bertindak lebih banyak dipengaruhi oleh faktor ekternal, salah satunya adalah proses pendidikan di sekolah. Saat ini, pemerintah telah merancang kurikulum pendidikan terbaru untuk segera bisa diimplementasikan di sekolah-sekolah yaitu kurikulum merdeka. Dalam kurikulum merdeka terdapat konsep merdeka belajar. Makna merdeka belajar dalam proses pembelajaran yaitu merdeka berpikir, merdeka berinovasi, merdeka belajar mandiri dan kreatif serta merdeka untuk kebahagiaan, di mana dengan semua itu, peserta didik dapat belajar dan mengembangkan dirinya, membentuk sikap peduli terhadap lingkungan di mana ia belajar. Lantas, dengan karakteristik anak usia sekolah dasar tepatkah konsep merdeka belajar untuk mereka? Oleh karena keingintahuan yang demikian, maka perlu dilakukan penelitian menganai permasalahan tersebut. Dalam hal ini, penulis mengguankan kacamata eksistensialisme. Eksistensialisme merupakan aliran filsafat yang menganggap bahwa individu bertanggung jawab akan pengetahuannya sendiri. Meteode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, yaitu dengan searching­ buku-buku dan artikel-artikel yang membahas fokus penelitian tentang merdeka belajar, karakterisrik anak usia sekolah dasar dan filsafat eksistensialisme untuk kemudian disusun dan melakukan analisis. Adapun hasil dari penbelitan adalah anak usia sekolah dasar dengan karakteristiknya masih sangat dipengaruhi oleh faktor eksernalnya. Maka, konsep belajar merdeka yang dalam pembelajaran menekankan pada kebebasan berfikir, berinovasi, belajar dan meraih kebahagiaan akan bisa diimplementasikan bergantung pada gurunya karena pada anak usia ini masih belum memahami eksistensi dan esensi dirinya sendiri. Adapun rekomendasi bagi guru pada jenjang ini adalah memahami konsep merdeka belajar tidak benar-benar membebaskan peserta didik untuk memilih apa yang mereka ingin dalam belajar, akan tetapi tetap harus diarahkan dan dibimbing.

Copyrights © 2024






Journal Info

Abbrev

pandu

Publisher

Subject

Education

Description

Jurnal PANDU merupakan jurnal penelitian peer-review akses terbuka yang berfokus dalam kajian pendidikan anak dan pendidikan umum. Jurnal PANDU menyediakan platform yang menyambut dan mengakui artikel penelitian empiris original di bidang pendidikan yang ditulis oleh peneliti, akademisi, ...