Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PREDICTION OF OZONE (O3) VALUES USING SUPPORT VECTOR REGRESSION METHOD Chasandra Puspitasari; Nur Rokhman; Wahyono
Jurnal Informatika Polinema Vol. 7 No. 4 (2021): Vol 7 No 4 (2021)
Publisher : UPT P2M State Polytechnic of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/jip.v7i4.777

Abstract

Tingginya jumlah kendaraan bermotor penyebab kemacetan menjadi faktor utama buruknya kualitas udara di kota-kota besar. Ozon (O3) merupakan salah satu indikator utama dalam mengukur tingkat polusi udara di Kota Surabaya untuk mengetahui bagaimana kualitas udaranya. Prediksi terhadap nilai Ozon (O3) penting dilakukan sebagai penunjang bagi masyarakat dan pemerintah dalam upaya peningkatan kualitas udara. Penelitian ini bertujuan memprediksi nilai Ozon (O3) berupa data time series menggunakan metode Support Vector Regression (SVR) dengan memanfaatkan kernel Linear, Polynomial, RBF, dan ANOVA. Data yang digunakan dalam penelitian adalah sebanyak 549 data primer dari rata-rata harian nilai Ozon (O3) kota Surabaya pada periode 1 Juli 2017 – 31 Desember 2018. Data tersebut akan digunakan dalam proses pelatihan dan pengujian hingga didapatkan hasil prediksi. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah kernel Linear menghasilkan model prediksi terbaik dengan nilai MAPE sebesar 21,78% dengan nilai parameter ???? = 0,3; ???? = 0,00001; cLR = 0,005; dan C = 0,5. Hasil dari kernel Polynomial tidak jauh berbeda dengan kernel Linear yaitu memiliki nilai MAPE sebesar 21,83%. Sedangkan kernel RBF dan ANOVA masing-masing menghasilkan model dengan nilai MAPE sebesar 24,49% dan 22,0%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa metode SVR dengan kernel-kernel yang digunakan dapat memprediksi nilai Ozon dengan cukup baik.
MANAJEMEN KURIKULUM DALAM MENINGKATKAN HAFALAN AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN RIYADHUSSHOLIHIN BUNTET PESANTREN CIREBON Wahyono; Turipah; Maman
Al Naqdu Vol 4 No 2 (2023): AGUSTUS 2023
Publisher : IAIC (Institut Agama Islam Cirebon)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58773/alnaqdu.v4i2.202

Abstract

Manajemen merupakan proses yang pendayagunaan semua sumber daya dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendayagunaan melalui tahapan proses yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan: (1) Proses pembelajaran kurikulum, (2) Peningkatan hafalan Al-Qur’an, (3) Faktor pendukung dan penghambat dalam meningkatkan hafalan Al-Qur’an. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan, meliputi: (1) wawancara, (2) Observasi, (3) Dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Proses pembelajaran di Pondok Pesantren Riyadhussholihin sudah cukup baik. (2) Peningkatan hafalan Al-Qur’an di Pondok Pesantren Riyadhussholihin cukup baik, (3) Faktor pendukung dan penghambat dalam meningkatkan hafalan Al-Qur’an di Pondok Pesantren Riyadhussholihin.
MERDEKA BELAJAR MADRASAH IBTIDAIYAH DALAM PANDANGAN FILSAFAT EKSISTENSIALISME Khotimah, Husnul; Wahyono
PANDU : Jurnal Pendidikan Anak dan Pendidikan Umum Vol. 2 No. 2 (2024): MEI
Publisher : CV. Kalimasada Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59966/pandu.v2i2.1379

Abstract

Peserta didik pada jenjang Madrasah Ibtidaiyah adalah anak berusia 06-12 tahun atau dalam kajian psikologi biasa disebut anak usia sekolah dasar. Pada tahap ini mereka mempunyai karakteristik perkembengannya tersendiri, secara umum mereka dalam bertindak lebih banyak dipengaruhi oleh faktor ekternal, salah satunya adalah proses pendidikan di sekolah. Saat ini, pemerintah telah merancang kurikulum pendidikan terbaru untuk segera bisa diimplementasikan di sekolah-sekolah yaitu kurikulum merdeka. Dalam kurikulum merdeka terdapat konsep merdeka belajar. Makna merdeka belajar dalam proses pembelajaran yaitu merdeka berpikir, merdeka berinovasi, merdeka belajar mandiri dan kreatif serta merdeka untuk kebahagiaan, di mana dengan semua itu, peserta didik dapat belajar dan mengembangkan dirinya, membentuk sikap peduli terhadap lingkungan di mana ia belajar. Lantas, dengan karakteristik anak usia sekolah dasar tepatkah konsep merdeka belajar untuk mereka? Oleh karena keingintahuan yang demikian, maka perlu dilakukan penelitian menganai permasalahan tersebut. Dalam hal ini, penulis mengguankan kacamata eksistensialisme. Eksistensialisme merupakan aliran filsafat yang menganggap bahwa individu bertanggung jawab akan pengetahuannya sendiri. Meteode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, yaitu dengan searching­ buku-buku dan artikel-artikel yang membahas fokus penelitian tentang merdeka belajar, karakterisrik anak usia sekolah dasar dan filsafat eksistensialisme untuk kemudian disusun dan melakukan analisis. Adapun hasil dari penbelitan adalah anak usia sekolah dasar dengan karakteristiknya masih sangat dipengaruhi oleh faktor eksernalnya. Maka, konsep belajar merdeka yang dalam pembelajaran menekankan pada kebebasan berfikir, berinovasi, belajar dan meraih kebahagiaan akan bisa diimplementasikan bergantung pada gurunya karena pada anak usia ini masih belum memahami eksistensi dan esensi dirinya sendiri. Adapun rekomendasi bagi guru pada jenjang ini adalah memahami konsep merdeka belajar tidak benar-benar membebaskan peserta didik untuk memilih apa yang mereka ingin dalam belajar, akan tetapi tetap harus diarahkan dan dibimbing.
Pemurnian dan Pembaharuan Islam dalam Pendidikan Agama Islam di Indonesia Hidayah, Faatikhah Arrum Nur; Sholihah, Fadhilah Umi; Imam, Febryan Ichlasul; Yuliyanti, Hesti Dwi; Wahyono; Sari, Dewi Fatimah Putri Arum
Al-fiqh Vol. 1 No. 3 (2023): Al-fiqh : Journal of Islamic Studies
Publisher : CV Global Research Publication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59996/al-fiqh.v1i3.281

Abstract

Tulisan ini mengkaji tentang ruang lingkup pemurnian dan pembaharuan dalam pendidikan agama islam di Indonesia. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif dengan studi pustaka atau library research. Penulis berusaha mengumpulkan referensi baik dari buku, karya ilmiah, jurnal dan literatur lainnya yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptiff yang bertitik pada pembelajaran umum tentang pemurnian dan pembaharuan pendidikan agama islam di Indonesia, kemudian mengambil kesimpulan bersifat khusus setelah mengkaji sejarah sudut pandang KH. Ahmad Dahlan tentang pemurnian dan pembaharuan dalam pendidikan islam di Indonesia. Hasil penelitian, menunjukan bahwa gerakan pemurnian Islam mencakup sendi akidah, fikih dan akhlak secara integral, komprehensif dan holistik. Guna menghidupkan kembali ilmu dan amal yang telah diterangkan dari Al-Qur’an dan Hadits oleh K.H. Ahmad Dahlan mengusahakan pembaharuan terutama dalam pemurnian agama Islam dan sistem pendidikan menekankan bahwa pendidikan Islam merupakan suatu wadah untuk menuju kepada kesempurnaan budi, yaitu mengerti baik - buruk, benar atau salah, kebahagiaan atau penderitaan, yang mana pemurnian dan pembaruan Islam menciptakan suatu sintesis pemikiran yang kompleks.
Evaluating the Impact of the DECIDE Model on Decision-Making Skills in Elementary Teacher Education Students in Indonesia Salimi, Moh; Hidayah, Ratna; Suhartono; Susiani, Tri Saptuti; Wahyono; Wahyudi, Achmad Basari Eko; Fajari, Laksmi Evasufi Widi
Journal for Lesson and Learning Studies Vol. 7 No. 3 (2024): October
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jlls.v7i3.84231

Abstract

The low level of decision-making skills among students poses a significant challenge in elementary teacher education programs. This study aims to evaluate decision-making skills using the DECIDE model among elementary teacher education students in Indonesia. The research employed a qualitative method with a case study design. The participants consisted of 70 students selected through purposive sampling. Data were collected using open-ended essay tests and non-test techniques, including participant observation and in-depth interviews. The results indicated that students' decision-making skills could be evaluated through the six stages of the DECIDE model: Define the Problem, demonstrated by the ability to define the problem and identify the main aspects requiring resolution; Establish the Criteria, reflected in the ability to establish relevant and objective criteria for evaluating potential solutions; Consider all the Alternatives, shown by the ability to assess all alternatives along with their advantages and disadvantages; Identify the Best Alternative, characterized by the ability to identify the best alternative based on the established criteria; Develop and Implement a Plan of Action, shown through the development of a structured action plan; and Evaluate and Monitor the Solution, demonstrated by continuous evaluation of the implemented solution. This study concluded that elementary teacher education students in Indonesia exhibit good decision-making skills based on the DECIDE model.
Membedah Teks Pidato Perdana Prabowo Subianto Sebagai Presiden (Analisis Wacana Kritis Perspektif Teun Van Dijk) Wahyono; Azwar; Fitria Ayuningtyas
CoverAge: Journal of Strategic Communication Vol 15 No 2 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/coverage.v15i2.7750

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan memahami bagaimanakah Analisis Wacana Kritis (AWK) Teun Van Dijk mengungkapkan pemaknaan pidato perdana Prabowo Subianto sebagai Presiden Republik Indonesia pada 20 Oktober 2024 melalui elemen-elemen pada struktur teks (makro, superstruktur, struktur mikro) serta elemen kognisi sosial dan konteks sosial. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan cara dokumentasi, kemudian dicatat dalam kertas kerja berdasarkan struktur teks (makro, superstruktur, struktur mikro) serta kongnisi sosial dan konteks sosial. Beberapa simpulan dari penelitian ini adalah; Pertama ditemukan setidaknya ada 8 tema besar dalam pidato perdana Prabowo Subianto sebagai Presiden RI pada 20 Oktober 2024 yakni: pengutamaan kepentingan rakyat, menjadi bangsa berani, bahaya kebocoran anggaran, soroti kemiskinan, target swasembada pangan, swasembada energi, perang terhadap korupsi, serta penegasan politik luar bebas aktif RI. Kedua, teks pidato perdana Prabowo Subianto sebagai Presiden RI pada 20 Oktober 2024 telah sejalan dengan tiga struktur wacana AWK model Teun Van Dijk yakni struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro. Berdasarkan analisis struktur makro, dalam teks pidato Prabowo Subianto sebagai Presiden RI telah menghadirkan tema/topik. Dalam susunan teks pidato juga memakai urutan seperti didalilkan dalam teori AWK Van Dijk yang terdiri dari pembuka, inti, dan penutup. Selain itu, dalam teks pidato perdana Prabowo Subianto sebagai Presiden RI juga telah memznuhi unsur semantik, sintaksis, stilistika, dan retorika. Dalam penyampaian pidatonya, Prabowo Subianto memiliki gaya dan cara tersendiri agar tersampaikan kepada audience. Dalam teks pidato perdana Prabowo Subianto sebagai Presiden RI juga sudah sesuai dengan karakteristik AWK perspektif Van Dijk yang meliputi tindakan, konteks, histori, kekuasaan dan ideologi.
Symbolic and Aesthetic Representation of the Royal Carriage as a Manifestation of Palace Craft Art: Implications for the Study of Cultural Identity in the Archipelago Wahyono; Guntur; Suyanto; Eko Supriyanto
PANGGUNG Vol 35 No 3 (2025): Estetika, Identitas, dan Digitalisasi: Praktik Seni dan Budaya Nusantara dalam P
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v35i3.3745

Abstract

Craft art represents a cultural expression reflecting community creativity, identity, and skills. In Indonesia, craft art has a long historical tradition influenced by Hindu-Buddhist, Islamic, and European colonial cultures. One prominent manifestation of palace craft art is the royal carriage (kereta kencana), which serves as ceremonial transportation and a symbol of royal authority, social status, and cultural identity. This study investigates the royal carriage's aesthetic, symbolic, and technical representations as a significant artifact of palace craft art. The research adopts a qualitative approach through literature study, relying on written sources such as books, scientific articles, and historical documents. Findings indicate that the royal carriage reflects exceptional aesthetic quality and technical mastery through high-quality materials such as teak wood, precious metals, luxurious textiles, and intricate carvings, integrating elements of Hindu-Buddhist, Islamic, and Western cultures. Symbols such as Garuda, Arabic calligraphy, floral and faunal motifs, and Baroque ornaments represent the royal institutions’ philosophical, spiritual, and political values. Nevertheless, this research has limitations regarding the empirical exploration of symbolic meaning shifts in modern contexts. Further studies are recommended to employ ethnographic approaches, material analyses, and conservation strategies utilizing digital technology and artisan regeneration to maintain the relevance of palace craft heritage as a critical part of Indonesia’s cultural identity.
The Relationship Between Spousal Support And Psychological Well-Being In Hiv Aids Patients Who Are Housewives In Hospital Sultan Imanuddin Pangkalan Bun Aini Zulaiha, Nurul; Zuliya Indah Fatmawati; Wahyono
Infomasi dan Promosi Kesehatan Vol 4 No 2 (2025): Informasi dan Promosi Kesehatan
Publisher : Sahabat Publikasi Kuu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58439/ipk.v4i2.409

Abstract

Introduction: HIV AIDS is a disease that attacks the immune system, makes patients vulnerable to opportunistic infections and other health complications. Globally, in 2023, there were be 39.9 million people living with HIV and 1.3 million new HIV infections. In Asia and the Pacific, new HIV infections are increasing, where they have been declining for 10 years. HIV AIDS patients tend to experience various physical, psychological, and social stresses. This affects the psychological well-being of sufferers so that people with HIV AIDS (PLWHA) need social support. One of the social supports needed is support from a partner; this support increases the positive mood and psychological well-being of sufferers. Methods: This study a descriptive correlational design and a cross-sectional approach with a sample of 36 respondents. The sampling technique used was purposive sampling. Data collection used the social support scale (SSS) instruments and Ryff's Psychological Well-Being Scale. Univariate data analysis of this study with frequency distribution, while bivariate analysis used the Spearman Rank test. Results: All respondents received good spousal support. Most had very high psychological well-being, and almost half were in the high category. Spearman test results showed (p = 0.667 > 0.05). It means that H0, that is, there is no relationship between spousal support and psychological well-being at Sultan Imanuddin Pangkalan Bun Hospital. Conclusion: This study shows that high spousal support does not correlate with the psychological well-being of HIV AIDS patients who are housewives at Sultan Imanuddin Pangkalan Bun Hospital.