Artikel ini berfokus pada pengembangan kurikulum multikultural untuk anak usia dini di Raudhatul Athfal dalam menghadapi tantangan era Society 5.0. Distingsi utama artikel ini terletak pada pendekatan inovatif yang mengintegrasikan nilai-nilai multikultural dengan kemampuan adaptasi terhadap perkembangan teknologi, serta upaya menciptakan generasi muda yang tidak hanya tanggap teknologi, tetapi juga memiliki kesadaran global yang kuat di tengah arus globalisasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian literatur dengan pendekatan kualitatif, yang bertujuan untuk mengeksplorasi konsep-konsep teoretis dan strategi implementasi kurikulum yang mampu merespons kebutuhan anak usia dini dalam konteks dunia yang semakin terkoneksi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kurikulum yang responsif terhadap Society 5.0 harus dirancang dengan memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan dan multikulturalisme, di samping kemampuan teknologi. Penggunaan prinsip “Atomic Habits” dalam proses pembelajaran membantu anak-anak usia dini menginternalisasi nilai-nilai tersebut secara efektif melalui kebiasaan-kebiasaan kecil yang konsisten. Selain itu, kolaborasi antara pendidik, orang tua, dan masyarakat luas menjadi faktor kunci dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan adaptif. Dengan pendekatan holistik ini, artikel ini menekankan bahwa kurikulum Raudhatul Athfal tidak hanya mempersiapkan anak-anak untuk menghadapi tantangan masa depan di era digital, tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan sosial dan kesadaran multikultural yang esensial untuk hidup harmonis di tengah globalisasi.
Copyrights © 2024