Radikal bebas adalah senyawa tidak stabil yang merusak sel tubuh, terutama akibat paparan radiasi UV yang menyebabkan hiperpigmentasi, penuaan dini, hingga kanker kulit. Antioksidan dapat menetralkan radikal bebas, tetapi antioksidan sintetik sering memiliki efek samping, sehingga diperlukan alternatif alami yang lebih aman. Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang kaya, termasuk belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.), yang diketahui mengandung senyawa flavonoid dan fenolik dengan potensi antioksidan tinggi. Namun, penelitian tentang aktivitas antioksidan, nilai SPF, serta kandungan fenolik dan flavonoid total dari ekstrak etanol 70% daun belimbing wuluh dengan metode DPPH belum dilakukan secara komprehensif. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi aktivitas antioksidan, nilai SPF, serta kadar fenolik dan flavonoid total dari ekstrak etanol 70% daun belimbing wuluh. Metode penelitian meliputi pembuatan simplisia, ekstraksi menggunakan etanol 70%, dan pengujian aktivitas antioksidan dengan metode DPPH. Kadar fenolik total diukur menggunakan pereaksi Folin-Cioceltaeu, flavonoid total menggunakan AlCl3, dan nilai SPF diuji secara in vitro menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Data dianalisis secara deskriptif menggunakan Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukkan kadar fenolik total ekstrak etanol daun belimbing wuluh sebesar 95.37 mg GAE/g dan flavonoid total sebesar 6.91 mg QE/g. Aktivitas antioksidan sangat kuat dengan nilai IC50 sebesar 21.53 ppm, sedangkan nilai SPF mencapai 30.63, yang memberikan proteksi selama 5.11 jam terhadap radiasi UV. Berdasarkan hasil tersebut, ekstrak etanol daun belimbing wuluh terbukti sebagai antioksidan sangat kuat dengan kemampuan memberikan perlindungan kulit yang efektif terhadap sinar matahari
Copyrights © 2024