Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

MOUTHWASH FORMULATION OF ONION (ALLIUM CEPA L.) METHANOL EXTRACT FOR INHIBITING THE GROWTH OF STREPTOCCUS MUTANS BACTERIA Supriyanto, Sugeng; Kiromah, Naelaz Zukhruf Wakhidatul; Purwanti, Ery; Rahayu, Titi Pudji
Jurnal Farmasi Sains dan Praktis Vol 10 No 1 (January-April 2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/pharmacy.v10i1.5492

Abstract

Dental and oral problems experienced a significant increase from 2007 to 2018. Based on the results of basic health research, dental and oral problems increased from 23.2% to 57.6%. Dental caries is ranked sixth with a prevalence of 60% to 80%. The main cause of dental caries is Streptococcus mutans. The use of mouthwash with synthetic active ingredients can cause side effects. In addition, only a few mouthwashes were able to inhibit the growth of Streptococcus mutans bacteria. The purpose of this study was to make a mouthwash formulation from onion methanol extract and to determine its ability to inhibit the growth of Streptococcus mutans bacteria. Three mouthwash formulas were made with 10%, 20% and 30% extract concentrations respectively, then physical evaluation was carried out for 14 days on days 0, 7 and 14. Physical evaluation included stability tests (odor, taste, turbidity and precipitate), pH and diameter of inhibition. The results of the formula stability evaluation on day 14 there was a change in formulas 2 and 3 color, but not in formula 1. This was due to differences in the concentration of extracts and the sappans color stability in the formulas. The pH test results for each formula are in the range of 6.0-6.3. A good mouthwash has a pH close to neutral like the pH of the mouth, which is 6-7. The results of the diameter inhibition test ranged from 6-8 mm. A significant difference was seen between the positive controls with formulas 1 and 3, but there was no significant difference between formulas 1 and 3. The conclusion of this study was that the mouthwash of onion methanol extract had the ability to inhibit the growth of Streptococcus mutans bacteria with moderate strength and the best formula was mouthwash with 10% extract concentration.
FORMULASI SEDIAAN KRIM ANTI JERAWAT EKSTRAK METANOL 70% DAUN MANGGA ARUMANIS (Mangifera indica L.) DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI Staphylococcus aureus Utomo, Hijan Dzulfadhli; Kiromah, Naelaz Zukhruf Wakhidatul; Rahayu, Titi Pudji
Jurnal Farmasi Klinik dan Sains Vol 2, No 2 (2022): Jurnal Farmasi Klinik dan Sains
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Gombong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26753/jfks.v2i2.796

Abstract

Daun mangga arumanis merupakan salah satu jenis tanaman yang memiliki potensi sebagai pengobatan jerawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri penyebab jerawat sediaan krim ekstrak metanol 70% daun mangga arumanis (Mangifera indica L var Arumanis) terhadap Staphylococcus aureus. Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimental. Ekstraksi menggunakan metode Maserasi. Sediaan dibuat menjadi 3 formulasi dengan memvariasikan konsentrasi ekstrak sebesar 4%, 5%, dan 6%. Pengujian Antibakteri Staphylococcus aureus menggunakan metode sumuran. Kontrol positif menggunakan Tretinoin 0,025%, kontrol negatif menggunakan sediaan tanpa ekstrak. Data yang didapatkan dilakukan uji statistika menggunakan One Way ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan memenuhi persyaratan sifat fisik tetapi daya sebar yang dihasilkan tidak memenuhi standar. Formula 1 dan 2 tidak memenuhi standar uji daya lekat. Hasil uji antibakteri menunjukan bahwa pengukuran rata-rata zona hambat pada tiap formula sebesar adalah 6,75 mm, 8,75 mm  dan 10,62 mm. Pada uji statistik data normal tetapi data tidak homogen. Pada uji post hoc menggunakan gomes-howell dan setiap kelompok memiliki perbedaan yang signifikan. Dapat disimpulkan bahwa formula krim ekstrak daun mangga arumanis memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus. Zona hambat terbaik yaitu formulasi 3 dengan nilai rata-rata sebesar 10,62 mm.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI KITOSAN CANGKANG YUTUK (Emerita sp.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus Mulyana, Satria Eta; Fitriyati, Laeli; Rahayu, Titi Pudji; Kiromah, Naelaz Zukhruf Wakhidatul
Jurnal Farmasi Klinik dan Sains Vol 3, No 2 (2023): Jurnal Farmasi Klinik dan Sains
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Gombong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26753/jfks.v3i2.1196

Abstract

Antibiotik umumnya digunakan dalam mengatasi infeksi oleh bakteri, namun penggunaan antibiotik dapat menimbulkan efek samping seperti menyebabkan bakteri menjadi resisten sehingga penggunaan antibiotik akan menjadi tidak efektif. Pengobatan alternatif terus dicari dan dikembangkan untuk menghadapi bakteri yang resisten. Cangkang yutuk (Emerita sp.) mengandung senyawa kitosan. Kitosan dapat memberikan aktivitas antibakteri. Pengujian aktivitas antibakteri dapat menggunakan metode paper disk. Tujuan Penelitian untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari cangkang yutuk (Emerita sp.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Metode pembuatan kitosan dilakukan melalui tahap demineralisasi, deproteinasi, dan deasetilasi. Uji aktivitas antibakteri dilakukan menggunakan metode paper disk. Pembuatan kitosan didapatkan hasil nilai derajat deasetilasi sebesar 57,62%. Hasil diameter zona hambat kitosan dari cangkang yutuk (Emerita sp.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan konsentrasi kitosan 50 ppm, 100 ppm, 150 ppm, 200 ppm, 250 ppm yaitu 0,34 mm; 2,31 mm; 4,08 mm; 6,08 mm; 8,46 mm. Kitosan dari cangkang yutuk (Emerita sp.) memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan diameter zona hambat terkecil pada konsentrasi 50 ppm yaitu 0,34 mm dan zona hambat terbesar pada konsentrasi 250 ppm yaitu 8,46 mm.
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN METODE DPPH DAN NILAI SPF EKSTRAK ETANOL DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) Ningsih, Eka Ratna; Fitriyati, Laeli; Rahayu, Titi Pudji; Kiromah, Naelaz Zukhruf Wakhidatul
Jurnal Farmasi Klinik dan Sains Vol 4, No 2 (2024): Jurnal Farmasi Klinik dan Sains
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Gombong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26753/jfks.v4i2.1263

Abstract

Radikal bebas adalah senyawa tidak stabil yang merusak sel tubuh, terutama akibat paparan radiasi UV yang menyebabkan hiperpigmentasi, penuaan dini, hingga kanker kulit. Antioksidan dapat menetralkan radikal bebas, tetapi antioksidan sintetik sering memiliki efek samping, sehingga diperlukan alternatif alami yang lebih aman. Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang kaya, termasuk belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.), yang diketahui mengandung senyawa flavonoid dan fenolik dengan potensi antioksidan tinggi. Namun, penelitian tentang aktivitas antioksidan, nilai SPF, serta kandungan fenolik dan flavonoid total dari ekstrak etanol 70% daun belimbing wuluh dengan metode DPPH belum dilakukan secara komprehensif. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi aktivitas antioksidan, nilai SPF, serta kadar fenolik dan flavonoid total dari ekstrak etanol 70% daun belimbing wuluh. Metode penelitian meliputi pembuatan simplisia, ekstraksi menggunakan etanol 70%, dan pengujian aktivitas antioksidan dengan metode DPPH. Kadar fenolik total diukur menggunakan pereaksi Folin-Cioceltaeu, flavonoid total menggunakan AlCl3, dan nilai SPF diuji secara in vitro menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Data dianalisis secara deskriptif menggunakan Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukkan kadar fenolik total ekstrak etanol daun belimbing wuluh sebesar 95.37 mg GAE/g dan flavonoid total sebesar 6.91 mg QE/g. Aktivitas antioksidan sangat kuat dengan nilai IC50 sebesar 21.53 ppm, sedangkan nilai SPF mencapai 30.63, yang memberikan proteksi selama 5.11 jam terhadap radiasi UV. Berdasarkan hasil tersebut, ekstrak etanol daun belimbing wuluh terbukti sebagai antioksidan sangat kuat dengan kemampuan memberikan perlindungan kulit yang efektif terhadap sinar matahari
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN KRIM EKSTRAK N HEKSAN DAUN PEPAYA (Carica papaya L) TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes Pamungkas, Anindya Arya; Kiromah, Naelaz Zukhruf Wakhidatul; Rahayu, Titi Pudji
Jurnal Farmasi Klinik dan Sains Vol 4, No 2 (2024): Jurnal Farmasi Klinik dan Sains
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Gombong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26753/jfks.v4i2.1445

Abstract

Jerawat adalah penyakit yang dikenal secara luas yang sering timbul di wajah. Salah satu bakteri penyebab jerawat yaitu Propionibacterium acnes. Daun pepaya memiliki senyawa aktif yang berpotensi dapat berperan sebagai antijerawat.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sediaan krim antibakteri ekstrak n heksan Daun Pepaya (Carica papaya L) dapat digunakan untuk menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes. Penelitian ini menggunakan daun pepaya yang dilakukan maserasi menggunakan n heksan. Ekstrak n heksan daun pepaya dibuat sediaan krim dengan variasi konsentrasi 5%, 7,5% dan 10%. Uji evaluasi krim meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar, uji daya lekat, uji viskositas, uji tipe krim, dan uji stabilitas. Krim dilakukan uji antibakteri metode sumuran. Data yang diperoleh diuji menggunakan One Way ANOVA. Hasil uji sediaan krim memenuhi persyaratan mutu fisik sediaan meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar, uji daya lekat, uji viskositas, uji tipe krim, dan uji stabilitas. Uji antibakteri menunjukkan ketiga formulasi memiliki daya hambat sedang terhadap Propionibacterium acnes. Pengukuran rata-rata zona hambat pada formula 1, formula 2, formula 3 yaitu masing - masing sebesar 7,95±0,68  mm, 7,8±0,64 mm, dan 8±0,76 mm. Aktivitas antibakteri dari ketiga formulasi tidak memiliki perbedaan yang signifikan karena p>0,05.
PEMBENTUKAN KADER KESEHATAN DI KELUARGA UNTUK MELINDUNGI LINGKUNGAN DENGAN CARA EDUKASI DAGUSIBU OBAT DI KELUARGA Handayani, Eka Wuri; Rahayu, Titi Pudji; Ainni, Ayu Nissa; Khoiriah, Siti; Riantika, Sabrina
Jurnal Pengabdian Masyarakat (Jupemas) Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Bakti Tunas Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jupemas.v5i2.1404

Abstract

Masyarakat Desa Gunungsari masih memiliki pengetahuan yang minim mengenai cara pengelolaan obat. Cara pengelolaan obat yang tidak tepat dapat berdapampak buruk terhadap kesehatan konsumen dan lingkungan. Kader kesehatan di keluarga merupakan perpanjangan tangan dari pelayanan kesehatan dalam pengelolaan obat di rumah tangga, dimana kader merupakan bagian dari masyarakat dan keberadaannya sangat memungkinkan untuk menjangkau dan lebih dekat dengan masyarakat. Pembentukan kader kesehatan di keluarga dilakukan melalui edukasi DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang) menggunakan metode FGD (Focus Group Disscusion). Tujuan kegiatan pengabdian ini yaitu membentuk kader kesehatan di keluarga untuk mencapai terapi yang rasional, aman, berkhasiat, dan berdampak baik terhadap lingkungan. Kegiatan pengabdian dilakukan sebanyak dua kali pertemuan terhadap 25 kader PKK Desa Gunungsari. Kegiatan ini dilakukan dalam empat tahap yaitu observasi, persiapan, edukasi (metode FGD), dan evaluasi. Teknik analisis dilakukan menggunakan uji statistik non parametrik friedman test.  Berdasarkan hasil evaluasi terhadap nilai pretest I, postest I, pretest II, dan postest II diketahui nilai pengetahuan yang diperoleh secara berturut-turut yaitu 83,05±9,8117; 85,88±9,9016; 88,23±7,4035; dan 90,59±7,2059. Hasil uji friedman 0,000 (p < 0,05) menunjukkan terdapat perbedaan secara statistik masing-masing nilai evaluasi yang diperoleh. Peningkatan nilai evaluasi tersebut menunjukkan bahwa kader PKK Desa Gunungsari memiliki pengetahuan yang baik mengenai pengelolaan obat dengan benar. Kader kesehatan yang terbentuk diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pengelolaan obat dengan benar.Kata Kunci: Kader kesehatan di keluarga; DAGUSIBU obat; dan FGD (Focus Group Disscusion).
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI EKSTRAK ETANOL DAUN KELOR (Moringa oleifera Lam.) DAN BIJI PEPAYA (Carica papaya L.) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli Raharjo, Rahmat Budhi; Rahayu, Titi Pudji; Kiromah, Naelaz Zukhruf Wakhidatul
Farmasains : Jurnal Ilmiah Ilmu Kefarmasian Vol. 11 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/farmasains.v11i2.14146

Abstract

Penyakit infeksi  disebabkan oleh beberapa mikroorganisme seperti bakteri, virus, parasit, dan kapang. Daun kelor (Moringa oleifera Lam.) dan biji pepaya (Carica papaya L.) dapat digunakan sebagai obat alami karena mengandung zat aktif yang berperan sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui aktivitas antibakteri kombinasi ekstrak daun kelor dan biji pepaya terhadap bakteri Escherichia coli. Penelitian ini menggunakan ekstrak etanol 96% dengan metode maserasi. Uji antibakteri dilakukan menggunakan metode difusi dengan konsentrasi ekstrak 10% dan 20%. Hasil menunjukan bahwa kombinasi ekstrak daun kelor dan biji pepaya memiliki aktivitas lebih baik dibandingkan dengan ekstrak tunggal baik daun kelor maupun biji pepaya. Diameter zona hambat paling besar ditemukan pada konsentrasi 10% dan 20 % dengan perbandingan 2:1. Namun aktivitas yang paling baik terhadap bakteri E. coli adalah kombinasi 20% dengan perbandingan 2:1 dengan hasil diameter zona hambat 13,92±0,65 mm dan memiliki aktivitas paling baik dalam menghambat bakteri E. coli pada kategori kuat.
Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Sirih Hijau(Piper betle L.) Bakteri Klebsiella Pneumonia Penyebab Ulkus Diabetik Wahyuni, Septi; Rahayu, Titi Pudji; Kiromah, Naelaz Zukhruf Wakhidatul
Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol 5, No 2 (2024): Juli
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/lf.v5i2.19173

Abstract

Daun sirih hijau (Piper betle L ) merupakan tanaman obat yang memiliki khasiat sebagai pengobatan salah satunya antibakteri dan dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan ulkus diabetik. Ulkus diabetik merupakan salah satu komplikasi penyakit diabetes melitus dengan adanya luka terbuka pada kulit. Senyawa yang memiliki aktivitas antibakteri pada daun yaitu senyawa fenol. Bakteri Klebsiella pneumonia penyebab ulkus diabetik. Tujuan Penelitian, Untuk mengetahui aktivitas antibakteri dan mengetahui konsentrasi ekstrak daun sirih hijau  dengan menggunakan pelarut etanol 96% terhadap bakteri Klebsiella pneumonia penyebab ulkus diabetik. Penelitian ini menggunakan metode difusi (paper disc) untuk uji antibakteri. Media yang digunakan NA. Kontrol positif yang digunakan ciprofloxacin, seri konsentrasi ekstrak yang digunakan 3%, 5% dan 7,5%. Diameter zona hambat diamati kemudian dianalisis menggunakan uji statistik One Way Anova. Hasil Penelitian, Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol 96% daun sirih hijau   terhadap bakteri Klebsiella pneumonia penyebab ulkus diabetik yaitu 9,37 pada konsentrasi 7,5%. Kesimpulan, Ekstrak etanol daun sirih hijau mempunyai daya hambat terhadap bakteri Klebsiella pneumonia   penyebab ulkus diabetik.Kata kunci:Daun sirih hijauUlkus diabeticCiprofloxacinPaper disc