Kelapa sawit ( Elaeis guineensis Jacq .) merupakan komoditi tanaman industri penting penghasil minyak. Bahan organik yang terdapat dalam sludge akan memperbaiki sifat fisik dan meningkatkan pertumbuhan tanaman. Mikroba yang ada pada pupuk hayati bermanfaat sebagai bahan pengurai yang dapat membantu menyediakan unsur hara. Oleh karena itu penelitian dilakukan dengan tujuan mengetahui interaksi lumpur dan pupuk hayati serta mengetahui dosis terbaik lumpur dan konsentrasi pupuk hayati terhadap pertumbuhan tanaman kelapa sawit di pembibitan utama . Penelitian dilaksanakan di lahan Pertanian yang terletak di Jl. Sungai Raya Dalam Ujung, Desa Punggur. Penelitian ini berlangsung dari 12 April hingga 5 Juli 2022. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini dalam bentuk faktorial dengan pola Rancangan Petak Terbagi (RPT). Perlakuan terdiri dari 2 faktor: lumpur sebagai Petak Utama (MP) dan pupuk hayati sebagai Sub Petak (SP) yang masing-masing memiliki 3 taraf perlakuan. Analisis data dilakukan menggunakan aplikasi CoStat. Variabel yang diamati yaitu pertambahan tinggi tanaman, pertambahan jumlah daun, pertambahan luas daun, pertambahan diameter batang, pertambahan berat kering akar, pertambahan berat kering tajuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian perlakuan lumpur dan pupuk hayati tidak saling mempengaruhi terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit pada tanah PMK di pembibitan utama . Dosis pemberian sludge dan pupuk hayati yang efektif yaitu 12 ton/ha dan 4cc /l larutan terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit pada tanah PMK di main nurser .
Copyrights © 2024