Abstrak: Belanda datang ke tanah Minahasa untuk memeras tanah Minahasa yang subur dengan berbagai sumber daya alam, tetapi adanya pola perubahan sosial yang terjadi antara Belanda yang sukses “bersahabat” dengan masyarakat Minahasa. Hal ini perlahan mengubah tatanan struktur masyarakat Minahasa. Sehingga Minahasa sebagai daerah yang terkenal dengan pengaruh Belanda terbesar dan terpanjang dalam sejarah Indonesia. Artikel ini menggunakan metode penelitian kepustakaan yang berkaitan dengan metode sejarah kritis. Langkah-langkah dalam penelitian ini dikaitkan dengan menggunakan metode penelitian historis yang meliputi: heuristik, kritik intern dan ekstern, interpretasi dan historiografi. Belanda melihat banyaknya ketidakstabilan dan pemberontakan di beberapa daerah yang terjadi dalam menguasai pemerintah Hindia Belanda dengan berinisiatif untuk melakukan perekrutan anggota militer kembali dengan cara yang lebih intensif dan selektif. Dalam proses perekrutan anggota militer Hindia Belanda yang dilakukan di Minahasa tidak diikuti dengan proses penolakan. Kehadiran Belanda dalam kehidupan masyarakat Minahasa menimbulkan stereotipe bagi masyarakat pada masa kolonialisme. Dengan adanya hal ini tentu menimbulkan paradigma dari pemikiran masyarakat masa kolonialisme. Hasil dari rekonstruksi pemikiran masyarakat Minahasa yang telah bersatu dengan Belanda tentunya menimbulkan perlawanan akan ketidaksepakataan mengenai hubungan persahabatan ini.Abstract: The Dutch came to Minahasa land to exploit the fertile Minahasa land with various natural resources, but there was a pattern of social change that occurred between the Dutch who were successful in "making friends" with the Minahasa people. This slowly changed the structure of Minahasa society. So Minahasa is an area famous for having the largest and longest Dutch influence in Indonesian history. This article uses library research methods related to critical historical methods. The steps in this research are associated with using historical research methods which include: heuristics, internal and external criticism, interpretation and historiography. The Dutch saw a lot of instability and rebellion in several areas that occurred in controlling the Dutch East Indies government and took the initiative to recruit military members again in a more intensive and selective way. The recruitment process for Dutch East Indies military members carried out in Minahasa was not followed by a rejection process. The presence of the Dutch in the lives of the Minahasan people created stereotypes for the people during colonialism. This certainly creates a paradigm for people's thinking during colonialism. The results of the reconstruction of the thoughts of the Minahasa people who had united with the Dutch certainly gave rise to resistance and disagreement regarding this friendly relationship.
Copyrights © 2023