The DMPA injectable contraceptive is the most widely used method in the working area of Tambang Ulang Public Health Center, with a total of 1,329 acceptors (40.3%). Long-term use of hormonal contraception, particularly those containing estrogen and progesterone, may contribute to changes in blood pressure. This study employed a quantitative approach with a cross-sectional design and utilized secondary data from the Family Planning (KB) register. The study population consisted of all DMPA injectable contraceptive acceptors, totaling 142 individuals, with a total sampling technique. The independent variable was the duration of DMPA injectable contraceptive use, while the dependent variable was an increase in blood pressure. The Chi-Square test was employed to perform data analysis. Univariate analysis results showed that 76 acceptors (53.52%) had used DMPA injectable contraception for ≥2 years, while 72 acceptors (50.7%) experienced an increase in blood pressure. The bivariate test showed a p-value of 0.000 (p < 0.05), indicating a significant the correlation between DMPA usage and its effects injectable contraception for ≥2 years and increased blood pressure. Prolonged use of hormonal contraception may elevate the risk of high blood pressure, and it is recommended that acceptors consider non-hormonal contraceptive methods after more than two years of use Kontrasepsi suntik DMPA merupakan metode yang paling banyak digunakan di wilayah kerja Puskesmas Tambang Ulang, dengan jumlah pengguna sebanyak 1.329 akseptor (40,3%). Penggunaan kontrasepsi hormonal dalam jangka panjang, khususnya yang memiliki kandungan estrogen dan progesteron, mampu berkontribusi terhadap perubahan tekanan darah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional, serta memanfaatkan data sekunder dari register Keluarga Berencana (KB). Kelompok sasaran dalam penelitian ini mencakup seluruh akseptor kontrasepsi suntik DMPA dengan total sebanyak 142 orang, dengan teknik total sampling. Variabel independen adalah lama penggunaan kontrasepsi suntik DMPA, sedangkan variabel dependen adalah peningkatan tekanan darah. Analisis data dilakukan menggunakan uji Chi-Square. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa 76 akseptor (53,52%) telah menggunakan kontrasepsi suntik DMPA selama ≥2 tahun, sementara 72 akseptor (50,7%) mengalami peningkatan tekanan darah. Uji bivariat menunjukkan nilai p = 0,000 (p < 0,05), yang mengindikasikan adanya hubungan signifikan antara penggunaan kontrasepsi suntik DMPA selama ≥2 tahun dengan peningkatan tekanan darah. Dengan demikian, penggunaan kontrasepsi hormonal dalam jangka panjang berisiko meningkatkan tekanan darah, sehingga disarankan agar akseptor mempertimbangkan metode kontrasepsi non-hormonal setelah penggunaan lebih dari dua tahun
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025