Claim Missing Document
Check
Articles

HUBUNGAN PARITAS DAN PENDIDIKAN IBU TERHADAP KEJADIAN PREEKLAMPSIA DI RSUD IDAMAN BANJARBARU Hipni, Rubiati
EMBRIO Vol 11 No 1 (2019): EMBRIO (MEI 2019)
Publisher : Program Studi S1 Kebidanan - Fakultas Sains dan Kesehatan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.89 KB) | DOI: 10.36456/embrio.vol11.no1.a1846

Abstract

Preeklampsia merupakan komplikasi medis dari kehamilan dan terjadi sekitar 5% - 8% dari kehamilan yang menyebabkan tingginya morbiditas dan mortilitas pada ibu dan janin. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui hubungan paritas dan pendidikan ibu terhadap kejadian preeklampsiadi RSUD Idaman Banjarbaru. Metode yang digunakan adalah survei analitik dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah case control, menggunakan teknik sampel purposive sampling, responden yang digunakan pada kasus adalah 100 orang ibu hamil dengan preeklampsia dan pada kontrol 100 orang ibu hamil normal, pengumpulan data ini dengan cara melihat rekam medik lalu dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan analisis Rank Spearman Correlation. Hasil penelitian ada hubungan yang signifikan antara paritas dengan kejadian preeklampsia (p=0,002), tidak ada hubungan yang signifikan pendidikan dengan kejadian preeklampsia (p=0,121). Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara paritas dengan kejadian preeklampsia dan tidak ada hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan kejadian preeklampsia.
Efektifitas Pemberian Jus Kurma Terhadap Jumlah Perdarahan Pada Ibu Bersalin Tahiru, Yohana; Hipni, Rubiati; Megawati, Megawati; Hapisah, Hapisah
Journal Midwifery Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Gorontalo Vol 9, No 2 (2023): September
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jm.v9i2.614

Abstract

Latar belakang: Perdarahan post partum merupakan salah satu faktor penyebab tingginya Angka Kematian Ibu (AKI). Jumlah AKI di Kalimantan Selatan tahun 2015 disebabkan oleh pendarahan, pre eklampsi/eklampsia, infeksi, gangguan peredaran darah, gangguan metabolik, lain-lain termasuk partus lama. Untuk mencegah terjadinya perdarahan pada persalinan menggunakan non farmakologi yaitu dengan menggunakan buah kurma ( Phoenix dactylifera ).Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa efektifitas pemberian jus kurma terhadap jumlah perdarahan pada ibu bersalin.Metode: Penelitian ini menggunakan desain eksprimental semu ( quasi eksperimen ), dengan jenis rancangan posttest only control group design , dimana peneliti mengukur pengaruh perlakuan pada kelompok eksperimen (diberi jus kurma) dengan membandingkan kelompok kontrol (diberi kebebasan untuk minum makanan yang lain) terhadap jumlah perdarahan pada ibu bersalin. Jumlah sampel sebanyak 60 orang responden pada ibu bersalin yang terdiri dari 30 orang kelompok perlakuan dan 30 orang kelompok kontrol. Analisis yang digunakan dengan Uji Anova One Way .Hasil: Pelaporan adanya perbedaan yang berdampak pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi terhadap jumlah perdarahan pada kala I – kala IV. Pada kelompok kontrol rata-rata jumlah perdarahan adalah 553,50 ml dan kelompok intervensi adalah 239,48 ml. (ρ =0,000).Kesimpulan: Pemberian jus kurma selama kehamilan pada ibu bersalin terbukti efektif untuk mengurangi jumlah perdarahan pada persalinan.Kata kunci: Jus kurma, Ibu bersalin, Perdarahan  
Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu dan Anak di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 2 Rahmah, Nadia Rahima; Hipni, Rubiati; Setiawati, Erni; Kirana, Rita
JURNAL KEBIDANAN BESTARI Vol 8 No 01 (2024): Jurnal Kebidanan Bestari
Publisher : Midwifery Departement Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jkb.v8i01.165

Abstract

In the Maternal and Child Health Book (KIA) there is information about pregnancy, the postpartum period, newborns and danger signs, instructions on maternal and infant nutrition, as well as a card to health. Pregnant mothers in the Martapura 2 work area who are less active in accessing information about maternal and child health books (KIA) will have an impact on the mother's insight being less and the impact being that she will not understand the importance of maternal and child health books (KIA). The research used was quantitative with a descriptive analytical cross sectional approach. The population in this study were mothers who attended classes for pregnant women in the working area of Martapura 2 Community Health Center, using the Accidental Sampling technique. Data collection uses a questionnaire. Data were analyzed using the chi square test. The results of the chi-square statistical test between the knowledge variable and the use of maternal and child health books (KIA) showed a p-value of 0.007< α. Conclusion: There is a relationship between maternal knowledge and the use of maternal and child health (KIA) books for pregnant women.Keywords: Knowledge, use of maternal and child health (KIA) books, pregnant women
Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kekurangam Energi Kronik (KEK) Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 1 Hayati, Rahmi; dewi, Vonny Khresna; Hipni, Rubiati; Kirana, Rita
JURNAL KEBIDANAN BESTARI Vol 8 No 01 (2024): Jurnal Kebidanan Bestari
Publisher : Midwifery Departement Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jkb.v8i01.166

Abstract

Chronic Energy Deficiency (CED) in pregnant women is a condition where the mother lacks protein and energy during pregnancy which can result in health problems for the mother and fetus. This study aims to determine the factors associated with the incidence of CED in pregnant women in the Martapura Community Health Center Work Area 1. This study uses type Quantitative research with design analytical correlation cross sectional. A sample of 90 pregnant women used purposive sampling. The independent variables are income, knowledge, age of pregnant women, parity and distance between pregnancies, while the dependent variable is KEK pregnant women. Data collection was carried out by looking at the latest MCH examination book and measuring the mother's LILA, after that distributing questionnaires. This type of research data is ordinal, analyzed through computerization. The results of the study showed that there was a relationship in all variables with the incidence of CED. There were 90 samples, 36 respondents (40.0%) who experienced CED and 54 respondents (60.0%) who did not experience CED. There is a relationship between income P value = 0.014, knowledge P value = 0.032, and parity P value = 0.034 with KEK. The conclusion is that there is a relationship between income, knowledge, and parity the incidence of CED in pregnant women in the Martapura Community Health Center Work Area 1Keywords: Factors, CED
Hubungan Pengetahuan dan Pekerjaan Dengan Pemberian ASI Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura I Tahun 2024 Fatimah, Siti; Hipni, Rubiati; Januarsih, Januarsih; Maslani, Noorhayati
JURNAL KEBIDANAN BESTARI Vol 8 No 01 (2024): Jurnal Kebidanan Bestari
Publisher : Midwifery Departement Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jkb.v8i01.167

Abstract

Exclusive breastfeeding is giving breast milk to babies, without any other liquids or solids being given, even water, except for drops/syrup solutions of vitamins, minerals or medicines, exclusive breastfeeding is recommended until the child is 6 months old. To determine the factors associated with exclusive breastfeeding for babies aged 6-12 months in the Martapura I Community Health Center Work Area in 2024. Quantitative research type with a cross sectional design. A sample of 79 mothers who had babies aged 6-12 months used purposive sampling according to the researchers' criteria. The Independent Variables are Knowledge, Employment, Husband's Support, and Local Cultural Customs, while the Dependent Variable on Breastfeeding is data collection carried out by distributing questionnaires and conducting interviews with mothers who have babies aged 6-12 which contains information about the identity and knowledge of the respondents. The type of data in this research is nominal, which is analyzed through computerization. The results of the study showed that there was a relationship in all variables with exclusive breastfeeding. There were 79 samples, there were 20 (25.3%) respondents who succeeded in giving exclusive breast milk to their babies and 59 (74.7%) respondents who did not succeeded in giving exclusive breast milk to their babies. There is a relationship between Knowledge P value = 0.006, Occupation and P value = 0.001 with exclusive breastfeeding.Keywords: Exclusive breastfeeding, knowledge, work
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN SPEKTRUM PLASENTA AKRETA DI INSTALASI KEBIDANAN DAN KANDUNGAN RSUD ULIN BANJARMASIN Melinda, Feby; Hipni, Rubiati; Kirana, Rita; Dewi, Vonny Khresna
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 10 No. 1 (2025): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v10i1.10273

Abstract

Spektrum plasenta akreta adalah komplikasi kehamilan yang ditandai dengan implantasi plasenta yang berlebihan pada dinding rahim, menyebabkan perdarahan hebat yang mengancam nyawa ibu dan bayi. Prevalensi kasus di Instalasi Kebidanan dan Kandungan RSUD Ulin Banjarmasin meningkat dari 1,58% (2021), 1,84% (2022), menjadi 3,89% (2023), sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan spektrum plasenta akreta di Instalasi Kebidanan dan Kandungan RSUD Ulin Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan desain analitik deskriptif dengan pendekatan kasus kontrol. Populasi penelitian adalah 1.886 ibu yang melahirkan pada periode Januari 2021–Desember 2023. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampling jenuh untuk kelompok kasus dan simple random sampling untuk kelompok kontrol. Variabel penelitian meliputi spektrum plasenta akreta, riwayat SC, dan plasenta previa. Ibu yang mengalami spektrum plasenta akreta berjumlah 44 orang (33,33%), sedangkan ibu yang tidak mengalami spektrum plasenta akreta berjumlah 88 orang. Ibu yang memiliki riwayat operasi caesar sebanyak 51 orang (66,67%) dan ibu dengan plasenta previa sebanyak 13 orang (9,85%). Terdapat hubungan antara riwayat operasi caesar dan plasenta previa dengan spektrum plasenta akreta di Instalasi Kebidanan dan Kandungan RSUD Ulin Banjarmasin. Riwayat operasi caesar dan plasenta previa merupakan faktor risiko terjadinya spektrum plasenta akreta di Instalasi Kebidanan dan Kandungan RSUD Ulin Banjarmasin. The placenta accreta spectrum is a complication of pregnancy characterized by excessive placental implantation in the uterine wall, causing severe bleeding that threatens the life of the mother and baby. The prevalence of cases at the Obstetrics and Gynecology Installation of Ulin Banjarmasin Hospital increased from 1.58% (2021), 1.84% (2022), to 3.89% (2023), so researchers are interested in conducting research. The purpose of this study was to analyze the factors associated with the spectrum of placenta accreta at the Obstetrics and Gynecology Installation of Ulin Hospital Banjarmasin. This study used descriptive analytic design with case control approach. The study population was 1,886 mothers who gave birth in the period January 2021-December 2023. The sampling technique used was saturated sampling for the case group and simple random sampling for the control group. The study variables included placenta accreta spectrum, SC history, and placenta previa. Mothers who experienced placenta accreta spectrum were 44 people (33.33%) and mothers who did not experience placenta accreta spectrum were 88 people. Mothers who had a history of cesarean section were 51 people (66.67%) and mothers with placenta previa were 13 people (9.85%). There was a relationship between a history of cesarean section and placenta previa with the placenta accreta spectrum in the Obstetrics and Gynecology Installation of Ulin Banjarmasin Hospital. A history of cesarean section and placenta previa is a risk factor for the occurrence of placenta accreta spectrum in the Obstetrics and Gynecology Installation of Ulin Banjarmasin Hospital.
EFEKTIVITAS PRENATAL YOGA TERHADAP PENURUNAN NYERI PINGGANG PADA IBU HAMIL DI PMB ADYA MYSHA BANJARBARU Wiyono, Nurlita Sari; Rusmilawaty, Rusmilawaty; Tunggal, Tri; Hipni, Rubiati
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 10 No. 1 (2025): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v10i1.10295

Abstract

Prenatal yoga is known to help alleviate discomfort in pregnant women, including low back pain in the third trimester. This research aims to analyze the effectiveness of prenatal yoga in reducing low back pain in pregnant women at PMB Adya Mysha Banjarbaru. Utilizing a pre-experimental design with a one-group pretest-posttest approach, the research involved 31 respondents selected through purposive sampling. Prenatal yoga served as the independent variable, while the dependent variable was the reduction in low back pain, measured using a numerical rating scale Prior to and following the intervention. The data were gathered through questionnaires and analyzed using a t-test with a significance level of α = 0.05. The results showed a significant decrease in the average pain scale from 5.7097 to 3.3548, with t = 12.122 and p = 0.00 (p < 0.05), indicating a strong effect of prenatal yoga in alleviating low back pain. The study concludes that regular participation in prenatal yoga significantly reduces low back pain in pregnant women, highlighting the need for increased health promotion by healthcare professionals regarding its benefits Yoga prenatal diketahui dapat membantu meredakan ketidaknyamanan yang dialami ibu hamil, termasuk nyeri pinggang pada trimester ketiga. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas yoga prenatal dalam mengurangi keluhan nyeri pinggang pada ibu hamil di PMB Adya Mysha Banjarbaru. Penelitian ini menerapkan model pre-eksperimental dengan pendekatan one-group pretest-posttest. Jumlah peserta pada penelitian berjumlah 31 responden yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Variabel independen adalah prenatal yoga, sedangkan variabel dependen adalah penurunan nyeri pinggang yang diukur menggunakan skala numerik sebelum dan sesudah intervensi. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner, kemudian dianalisis dengan uji t pada tingkat signifikansi α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan yang signifikan pada rata-rata skala nyeri dari 5,7097 menjadi 3,3548 dengan nilai t = 12,122 dan p = 0,00 (p < 0,05), yang menunjukkan bahwa prenatal yoga berpengaruh kuat dalam mengurangi nyeri pinggang. Penelitian ini menyimpulkan bahwa partisipasi rutin dalam prenatal yoga secara signifikan Dapat mengurangi rasa sakit pada punggung bagian bawah pada wanita hamil, sehingga tenaga kesehatan diharapkan dapat meningkatkan promosi kesehatan terkait manfaat prenatal yoga bagi ibu hamil
HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KUNJUNGAN K1 IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DURIAN BUNGKUK TAHUN 2024 Annisa, Aulia; Rafidah, Rafidah; Laili, Fitria Jannatul; Hipni, Rubiati
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 10 No. 1 (2025): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v10i1.10305

Abstract

K1 visit is an essential component in Antenatal care for early detection of pregnancy risks. At Durian Bungkuk Health Center, K1 coverage remains below the national target. Objective: To analyze the relationship between age and parity with K1 visits among pregnant women. Method: A quantitative study with a cross-sectional approach involving 188 second and third-trimester pregnant women. Sampling was conducted using total sampling technique. Data were analyzed using Chi-Square test. Results: There were significant relationships between age (p=0.013) and parity (p=0.004) with K1 visits. Pregnant women in the non-risk age group (20-35 years) had a K1 visit rate of 76.3%, while the non-risk parity group (2-3 children) had 79.8%. Conclusion: Age and parity have significant relationships with K1 visits, where pregnant women with non-risk age and parity demonstrate higher compliance with K1 visits. Kunjungan K1 merupakan komponen penting dalam pelayanan antenatal untuk mendeteksi dini risiko kehamilan. Di Puskesmas Durian Bungkuk, cakupan K1 masih berada di bawah target nasional. Tujuan: Menganalisis hubungan antara umur dan paritas dengan kunjungan K1 ibu hamil. Metode: Penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional melibatkan 188 ibu hamil trimester II-III. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil: Terdapat hubungan signifikan antara umur (p=0,013) dan paritas (p=0,004) dengan kunjungan K1. Ibu hamil kelompok umur tidak berisiko (20-35 tahun) memiliki tingkat kunjungan K1 sebesar 76,3%, sedangkan kelompok paritas tidak berisiko (2-3 anak) sebesar 79,8%. Kesimpulan: Umur dan paritas memiliki hubungan signifikan dengan kunjungan K1, di mana ibu hamil dengan umur dan paritas tidak berisiko menunjukkan kepatuhan kunjungan K1 yang lebih tinggi.
HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DMPA DENGAN PENINGKATAN TEKANAN DARAH PADA AKSEPTOR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMBANG ULANG Holiyeh, Holiyeh; Isnaniah, Isnaniah; Hipni, Rubiati; Hapisah, Hapisah
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 10 No. 2 (2025): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v10i2.10393

Abstract

The DMPA injectable contraceptive is the most widely used method in the working area of Tambang Ulang Public Health Center, with a total of 1,329 acceptors (40.3%). Long-term use of hormonal contraception, particularly those containing estrogen and progesterone, may contribute to changes in blood pressure. This study employed a quantitative approach with a cross-sectional design and utilized secondary data from the Family Planning (KB) register. The study population consisted of all DMPA injectable contraceptive acceptors, totaling 142 individuals, with a total sampling technique. The independent variable was the duration of DMPA injectable contraceptive use, while the dependent variable was an increase in blood pressure. The Chi-Square test was employed to perform data analysis. Univariate analysis results showed that 76 acceptors (53.52%) had used DMPA injectable contraception for ≥2 years, while 72 acceptors (50.7%) experienced an increase in blood pressure. The bivariate test showed a p-value of 0.000 (p < 0.05), indicating a significant the correlation between DMPA usage and its effects injectable contraception for ≥2 years and increased blood pressure. Prolonged use of hormonal contraception may elevate the risk of high blood pressure, and it is recommended that acceptors consider non-hormonal contraceptive methods after more than two years of use Kontrasepsi suntik DMPA merupakan metode yang paling banyak digunakan di wilayah kerja Puskesmas Tambang Ulang, dengan jumlah pengguna sebanyak 1.329 akseptor (40,3%). Penggunaan kontrasepsi hormonal dalam jangka panjang, khususnya yang memiliki kandungan estrogen dan progesteron, mampu berkontribusi terhadap perubahan tekanan darah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional, serta memanfaatkan data sekunder dari register Keluarga Berencana (KB). Kelompok sasaran dalam penelitian ini mencakup seluruh akseptor kontrasepsi suntik DMPA dengan total sebanyak 142 orang, dengan teknik total sampling. Variabel independen adalah lama penggunaan kontrasepsi suntik DMPA, sedangkan variabel dependen adalah peningkatan tekanan darah. Analisis data dilakukan menggunakan uji Chi-Square. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa 76 akseptor (53,52%) telah menggunakan kontrasepsi suntik DMPA selama ≥2 tahun, sementara 72 akseptor (50,7%) mengalami peningkatan tekanan darah. Uji bivariat menunjukkan nilai p = 0,000 (p < 0,05), yang mengindikasikan adanya hubungan signifikan antara penggunaan kontrasepsi suntik DMPA selama ≥2 tahun dengan peningkatan tekanan darah. Dengan demikian, penggunaan kontrasepsi hormonal dalam jangka panjang berisiko meningkatkan tekanan darah, sehingga disarankan agar akseptor mempertimbangkan metode kontrasepsi non-hormonal setelah penggunaan lebih dari dua tahun
PENGARUH PEMBERIAN KONSELING MENGGUNAKAN ABPK TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN RENCANA PENGGUNAAN KONTRASEPSI IUD PADA IBU HAMIL DI UPT PUSKESMAS KAIT-KAIT Dewi, Puspita Kurnia; Hipni, Rubiati; Isnaniah, Isnaniah; Yuliastuti, Erni
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 10 No. 2 (2025): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v10i2.10427

Abstract

The use of contraception is an effective measure to reduce maternal mortality, with the IUD being one of the preferred methods due to its proven effectiveness, practicality, and safety. However, the use of IUDs at UPT Puskesmas Kait-Kait remains low, ranking 18th out of 23 puskesmas in Tanah Laut Regency, primarily due to a lack of information and knowledge among pregnant women about this contraceptive method. This study aims to analyze the effect of counseling using ABPK on the level of knowledge and planning for IUD contraceptive use among pregnant women. A quasi-experimental design with a pre-test post-test control group was employed, involving 38 pregnant women selected through total sampling, and data were analyzed using the t-test. The results indicated that counseling with ABPK significantly increased pregnant women's knowledge about IUDs, with scores rising from 11.84 to 16.11 (p-value 0.000), while in the leaflet group, scores increased from 10.89 to 13.95 (p-value 0.002). Thus, counseling using ABPK was more effective than using leaflets in improving pregnant women's understanding of IUD contraception, making them better prepared to make informed decisions regarding contraceptive use in the working area of UPT Puskesmas Kait-Kait Penggunaan kontrasepsi merupakan langkah efektif dalam menurunkan angka kematian ibu, di mana salah satu metode yang dapat dipilih adalah IUD karena terbukti efektif, praktis, dan aman. Namun, penggunaan IUD di UPT Puskesmas Kait-Kait masih rendah, menduduki peringkat ke-18 dari 23 puskesmas di Kabupaten Tanah Laut, yang disebabkan oleh kurangnya informasi dan pengetahuan ibu hamil mengenai kontrasepsi ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian konseling menggunakan ABPK terhadap tingkat pengetahuan dan perencanaan penggunaan kontrasepsi IUD di kalangan ibu hamil. Metode yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan desain pre-test post-test kelompok kontrol, melibatkan 38 ibu hamil yang dipilih dengan total sampling, dan dianalisis menggunakan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konseling dengan ABPK secara signifikan meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang IUD, dengan skor meningkat dari 11,84 menjadi 16,11 (p-value 0,000), sedangkan pada kelompok leaflet, skor meningkat dari 10,89 menjadi 13,95 (p-value 0,002). Dengan demikian, konseling menggunakan ABPK lebih efektif dibandingkan penggunaan leaflet dalam meningkatkan pemahaman ibu hamil mengenai kontrasepsi IUD, sehingga mereka lebih siap dalam mengambil keputusan terkait penggunaan kontrasepsi di wilayah kerja UPT Puskesmas Kait-Kait