Aktivitas belajar kimia di SMA YPK Sentani lebih dominan dilakukan secara teori dikelas dibanding melalui aktivitas praktikum di laboratorium. Dominasi pembelajaran secara teori disebabkan fasilitas pendukung laboratorium yang tidak memadai seperti alat yang rusak, bahan kimia yang kadaluarsa, tidak adanya penuntun praktikum dan LKPD serta tidak ada alat ukur keberhasilan praktikum. Fasilitas laboratorium yang tidak memadai memberi dampak pada kemampuan peserta didik kelas XII IPA dalam menghadapi ujian praktek kimia. Persoalan tersebut menjadi dasar bagi tim pengabdi untuk berupaya mengadakan dan menyediakan fasilitas praktikum bagi guru kimia dan peserta didik. Kegiatan pengabdian dilakukan melalui tahapan persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Salah satu fasilitas pengabdian yang dilakukan yaitu pelaksanaan kegiatan praktikum mendapat antusiasme dari 19 orang peserta didik dalam mengamati reaksi kimia/membaca skala, mengenal alat dan bahan kimia, mengikuti prosedur kerja dengan benar, bahkan mampu mengkomunikasikan informasih (data/pengetahuan) Hasil dari setiap fasilitas praktikum kimia yang dilakukan memberikan respon positif dari pihak SMA YPK Sentani (peserta didik dan guru). Aktivitas belajar kimia di laboratorium membutuhkan fasilitas pendukung seperti alat dan bahan yang tersedia, penuntun praktikum dan LKPD yang sesuai serta alat ukur atau instrumen penilaian yang tepat.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024