Hahiwang merupakan ungkapan suasana hati maupun jiwa dan perasaan kaum perempuan pada masyarakat Lampung Pesisir terhadap peristiwa yang terjadi, dialami dan memberikan kesan yang amat mendalam sehingga diaktualisasikan dalam bentuk ungkapan syair. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode deskriptif kualitatif dengan proses pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis data kualitatif. Berdasarkan hasil kajian ditemukan beberapa kesimpulan tentang hahiwang sebagai tradisi lisan masyarakat Pesisir Barat, antara lain; 1) tradisi lisan hahiwang merupakan hasil produk budaya lisan masyarakat dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam perkembangan masyarakat Saibatin khususnya yang mendiami wilayah Pesisir Barat Lampung termasuk Krui. Hal ini tentu berdasarkan pengalaman hidup dan perkembangan masyarakatnya dalam mewariskan nilai tradisi dan budaya termasuk nilai ajaran ajaran agama, yang telah lebih dahulu tumbuh dan berkembang dalam masyarakat; 2) hahiwang memiliki beberapa fungsi dalam masyarakat seperti ungkapan ekspresi suasana hati kaum perempuan dalam menyikapi perubahan, hahiwang sebagai penjaga dan pewarisan nilai adat, hahiwang sebagai media syiar agama dan hahiwang sebagai bahasa komunikasi pada kontestasi pemilukada di wilayah Krui, Pesisir Barat Lampung.
Copyrights © 2024