Teh menjadi minuman yang biasa dikonsumsi oleh sebagian masyarakat dan salah satu minuman yang banyak dikenal oleh seluruh dunia, yang dihasilkan dari pucuk daun muda tanaman Camellia sinensis. Berdasarkan proses pengolahannya, teh dapat dikategorikan menjadi berbagai jenis, termasuk teh hitam, teh oolong, teh hijau, dan teh putih. Tanaman teh dikenal kaya akan senyawa polifenol, yang memiliki potensi sebagai agen antioksidan dan memberikan berbagai manfaat kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi aktivitas antioksidan pada teh celup, yang merupakan produk minuman fungsional yang banyak dikonsumsi masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil), di mana absorbansi dari sampel diukur menggunakan spektrofotometer dengan pendekatan kuantitatif untuk menilai efektivitas antioksidan. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat peningkatan nilai persen inhibisi, yang mengindikasikan adanya aktivitas antioksidan dalam sampel teh celup. Dari pengukuran tersebut, diperoleh nilai IC50 sebesar 326,542 µg/mL, yang menunjukkan bahwa teh celup memiliki aktivitas antioksidan yang tergolong sangat lemah. Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa meskipun teh celup mengandung senyawa yang memiliki potensi antioksidan, efektivitasnya dalam mengatasi radikal bebas masih rendah, seperti yang ditunjukkan oleh nilai IC50 yang tinggi.
Copyrights © 2024