Pariwisata berkelanjutan di Bhutan didasarkan pada prinsip Gross National Happiness (GNH), sebuah filosofi pembangunan unik yang menekankan keseimbangan antara pembangunan material dan non-material, seperti pelestarian budaya dan lingkungan, tata kelola yang baik, dan kesejahteraan sosial. Filosofi ini relevan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) yang dirancang oleh PBB untuk mengatasi tantangan global, termasuk keberlanjutan pariwisata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis relevansi ide GNH terhadap SDGs dalam konteks pembangunan sosio-ekonomi pariwisata berkelanjutan di Bhutan. Dengan menggunakan teori konstruktivisme sosial Alexander Wendt, yang menekankan pentingnya ide dan gagasan dalam membentuk norma internasional, penelitian ini mengeksplorasi kesamaan antara GNH dan SDGs. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan studi literatur, mencakup sumber dari buku, jurnal terindeks Scopus, laporan UNWTO, dan dokumen dari GNH Center Bhutan serta Pemerintah Bhutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa GNH telah menjadi inspirasi dalam penyusunan poin-poin SDGs, terutama yang terkait dengan pelestarian lingkungan (poin 13 dan 15), budaya (poin 11), dan pemberdayaan masyarakat (poin 8). Kebijakan "High Value Low Impact" yang diterapkan Bhutan mencerminkan integrasi antara GNH dan SDGs, menciptakan model pembangunan pariwisata yang mendukung ekonomi lokal sambil tetap menjaga keberlanjutan alam dan budaya.
Copyrights © 2024