Kalimantan Selatan merupakan wilayah pengolah jengkol atau dikenal dengan jaring, salah satu produk olahan jengkol yang terkenal adalah jengkol saus lalaan. UMKM Jaring Acil Ina merupakan salah satu UMKM yang menjual produk Jengkol saus lalaan. Akan tetapi dalam penjualan dan produksinya, UMKM Jaring Acil ina memiliki beberapa kendala diantaranya daya simpan yang relatif singkat. Secara garis besar, metode pengabdian ditentukan dalam penyelesaian permasalahan berdasarkan dengan apa yang dibutuhkan mitra. Proses penyelesaian masalah dilakukan dengan pemberian teknologi, sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan kemudian dilakukan evaluasi pelaksanaan program keberlanjutan. Hasil dari evaluasi digunakan untuk menentukan tindak lanjut agar program yang sudah diberikan dapat terus berlanjut bahkan dapat diadopsi oleh kelompok tani lain. Berdasarkan hasil pengamatan, bahwa pengawetan jengkol yang paling efektif untuk memperpanjang masa simpan jengkol adalah dengan metode vakum pada proses pengemasan. Selain itu, proses penyimpanan dalam vacuum dan freezer dapat meningkatkan daya simpan produk (1 bulan) dibandingkan tanpa vacuum (3 hari). Selain masa simpan yang lebih lama, sifat organoleptic dari produk juga dapat bertahan lebih lama dibandingkan dengan metode vacuum dan metode penyimpanan lain. Berdasarkan hasil kegiatan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa produk jengkol saus lalaan dengan cita rasa uniknya, dapat memiliki nilai jual yang tinggi jika di kemas dengan tepat. Pengoptimalam kemasan tidak hanya dapat meningkatkan daya tarik visual, melainkan juga dapat memperpanjang masa simpan dan menjaga kulitas produknya. Hal ini menandakan adanya peluang besar UMKM untuk mengembangkan produk jengkol saus tahi lala menjadi oleh-oleh khas Kalimantan Selatan atau produk unggulan dengan kualitas yang baik. Optimization of MSMEs Jengkol Lalaan Sauce in Pingaran Ulu Village, South Kalimantan  Abstract South Kalimantan is a Jengkol processing area or known as netting, one of the famous Jengkol processed products is Jengkol saus lalaan. MSMEs Neting Acil Ina is one of the MSMEs that sells Jengkol saus lalaan products. However, in sales and production, Neting Acil ina MSMEs have several obstacles, including a relatively short shelf life. Broadly speaking, the method of service is determined in solving problems based on what the partners need. The problem-solving process is carried out by providing technology, socialization, training, and mentoring and then evaluating the implementation of sustainability programs. The results of the evaluation are used to determine follow-up so that the program that has been given can continue and can even be adopted by other farmer groups. Based on the observation results, the most effective preservation of Jengkol to extend the shelf life of Jengkol is by the vacuum method in the packaging processor. In addition, the vacuum and freezer storage have more shelf life of the product (1 month) than no-vacuum (3 days). In addition to a longer shelf life, the organoleptic properties of the product can also last longer compared to vacuum and other storage methods. Based on the results of the activities that have been carried out, it can be concluded that Jengkol saus lalaan products with their unique taste, can have a high selling value if packaged properly. Packaging optimizers can not only improve visual appeal, but also extend shelf life and maintain product quality. This indicates a great opportunity for MSMEs to develop Jengkol saus lalaan sauce products into souvenirs typical of South Kalimantan or superior products with good quality.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024