Hadis tentang perumpamaan mu’min sebagai cermin menyimpan nilai kesadaran sosial, yaitu kesadaran menyeru kepada kebaikan dan melarang kepada keburukan. Maka dari itu, artikel ini bertujuan untuk mengkaji hadis tentang perumpaan mu’min sebagai cermin menggunakan teori kesadaran milik Paulo Friere. Metode yang akan digunakan ialah metode kualitatif yang berbasis library research. Teknik analisis data yang digunakan ialah analistik deskriptif yaitu menganalisis data-data yang telah dikumpulkan, kemudian mendeskripsikan hasil secara komprehensif. Adapun pertanyaan yang akan dijawab dalam penelitian ini ialah 1) bagaimana kualitas sanad dan matan hadis perumpamaan mu’min sebagai cermin?, 2) bagaimana pemahaman hadis perumpaan mu’min sebagai cermin menggunakan teori kesadaran kritis Paulo Friere?. Hasil dari penelitian ini ialah, hadis tentang perumpamaan mu’min sebagai cermin berkualitas hasan. Hadis perumpamaan mu’min sebagai cermin mengandung makna seorang mu’min menjadi pantulan cermin, yang kemudian akan tersadarkan kebaikan maupun keburukan mu’min yang lain, sehingga seorang mu’min tersebut bisa saja melakukan amar ma’ruf nahi mungkar tanpa ia tahu apa landasannya (Magis), ataupun seorang mu’min tidak melakukan amar ma’ruf nahi mungkar meskipun sadar tentang landasannya (Naif), dan seorang mu’min melakukan amar ma’ruf nahi mungkar dengan sadar akan landasannya (Kritis).
Copyrights © 2024