Perubahan dari sistem pembelajaran luring ke daring telah membawa dampak signifikan pada manajemen pembelajaran di berbagai institusi pendidikan, termasuk sekolah dan universitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan persepsi antara dosen dan mahasiswa mengenai kelebihan dan tantangan dalam penggunaan Learning Management System (LMS) di Universitas Muhammadiyah Bengkulu. Desain penelitian yang digunakan adalah ex post facto dengan pendekatan survei deskriptif. Sampel penelitian terdiri dari 150 dosen/staf akademik dan 250 mahasiswa yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner online yang telah divalidasi dengan uji Cronbach's alpha, dan analisis data dilakukan menggunakan teknik statistik deskriptif serta uji-t dengan bantuan perangkat lunak IBM SPSS Statistics versi 22. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosen/staf dan mahasiswa memiliki pandangan yang berbeda mengenai kelebihan dan tantangan LMS. Dosen cenderung lebih menyadari manfaat penggunaan LMS dibandingkan mahasiswa, dengan nilai rata-rata kelebihan sebesar 3.36 bagi dosen dan 2.97 bagi mahasiswa. Tantangan yang dihadapi dosen dalam penerapan LMS, seperti kendala konektivitas dan kurangnya kompetensi digital, juga lebih terasa dibandingkan tantangan yang dirasakan oleh mahasiswa (nilai rata-rata tantangan: 3.39 bagi dosen, 2.95 bagi mahasiswa). Rekomendasi dari penelitian ini meliputi peningkatan pelatihan keterampilan digital bagi dosen dan mahasiswa serta pengadaan infrastruktur teknologi yang lebih baik untuk mendukung pembelajaran daring. Recommendations from this study include improving digital skills training for lecturers and students as well as providing better technology infrastructure to support online learning.
Copyrights © 2024