Pembelajaran abad 21 menuntut peserta didik untuk memiliki beberapa keterampilan, di antaranya keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah (critical thinking dan problem solving). Hasil observasi awal yang dilakukan peneliti di sekolah didapatkan bahwa peserta didik kelas V memiliki kemampuan pemecahan masalah IPA yang kurang. Hal tersebut terjadi karena sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran IPA masih kurang variatif dan tidak sesuai dengan karakteristik peserta didik dan karakteristik materi. Berdasarkan permasalahan di atas diperlukan inovasi yang dapat memberikan solusi terhadap permasalahan yang ditemukan. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan mengembangkan modul ajar berbasis Augmented reality yang dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah IPA. Tujuan penelitian ini yakni mengetahui kevalidan dan kepraktisan modul ajar berbasis AR dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah IPA peserta didik kelas V. Metode yang digunakan Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan/ Research and Development (R&D). Model pengembangan yang digunakan yakni ADDIE yang terdiri lima tahapan yaitu analyze (analisis), design (desain), develop (pengembangan), implementation (implementasi), dan evaluation (evaluasi). Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2024/2025. Kualitas produk pengembangan yang diuji yakni kevalidan dan kepraktisan produk. Subjek uji kevalidan produk yakni 2 orang validator ahli materi dan 1 orang validator ahli media, sedangkan subjek uji kepraktisan produk yakni 1 orang guru kelas V dan peserta didik kelas V berjumlah 32 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yakni angket validasi ahli materi dan validasi ahli media untuk uji kevalidan produk, angket respon guru dan respon peserta didik untuk uji kepraktisan produk. Teknik analisis data kevalidan dan kepraktisan produk menggunakan rumus presentase perolehan. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata perolehan persentase kevalidan dari aspek materi yakni 91,66% dengan kategori sangat valid sementara kevalidan pada aspek media 92,5% dengan kategori sangat valid. Hasil kepraktisan produk diperoleh rata-rata respon peserta didik pada uji coba kelompok kecil, uji coba kelompok besar, dan respon 1 orang guru kelas V berturut-turut yakni 94,16%, 94,89%, dan 93,75% dengan kategori sangat praktis. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan modul ajar berbasis augmented reality sangat valid dan sangat praktis digunakan.
Copyrights © 2024