Masalah stunting yang diakibatkan oleh kekurangan gizi kronis merupakan tantangan kesehatan yang serius di Indonesia, khususnya di wilayah pedesaan. Remaja putri sebagai calon ibu memiliki peran penting dalam mencegah stunting melalui pemahaman gizi yang baik dan konsumsi protein hewani yang cukup. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan literasi gizi dan keterampilan pengolahan pangan berbasis protein hewani pada remaja putri di Desa Parigi, Pangandaran. Metode yang digunakan meliputi penyuluhan interaktif dan pelatihan pembuatan bakso hati ayam. Evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan literasi gizi serta keterampilan peserta. Hasil menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman tentang gizi seimbang, konsumsi makanan bergizi, serta dampak konsumsi ultra-processed food. Peningkatan terbesar terlihat pada aspek dengan tingkat pengetahuan awal yang rendah, seperti asam amino dan teknik pengolahan makanan sehat. Program ini terbukti efektif dalam memperkuat literasi gizi dan membekali remaja putri dengan keterampilan pengolahan pangan praktis yang relevan untuk diterapkan sehari-hari. Hal ini mendukung upaya pencegahan stunting dan perbaikan kesehatan generasi mendatang.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024