Tujuan – Penelitian ini menganalisis internalisasi kesadaran gender dalam Pendidikan Agama Islam (PAI) melalui pendekatan berbasis literatur. Kesadaran gender, sebagai kompetensi multidimensional yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik, dikembangkan melalui tiga jalur pendidikan: kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Kegiatan intrakurikuler menekankan pengintegrasian pengetahuan konseptual tentang kesetaraan gender dalam kurikulum, kegiatan kokurikuler mendukung pembelajaran berbasis pengalaman, dan kegiatan ekstrakurikuler memberikan ruang untuk penerapan nyata prinsip kesadaran gender. Metode – Penelitian ini menggunakan studi literatur yang dilakukan dengan mengeskplorasi sumber-sumber tertulis seperti buku dan artikel-artikel ilmiah tentang topik gender. Selanjutnya secara eksploratif dianalisis untuk mendapatkan analisis kualitatif yang mendalam. Hasil – Hasil penelitian menegaskan pentingnya peran guru sebagai fasilitator yang memiliki kompetensi gender untuk menciptakan pengalaman belajar yang seimbang dan inklusif. Upaya kolaboratif dengan komunitas lokal, lembaga pemberdayaan perempuan, dan instansi pemerintah turut memperkuat dampak dari inisiatif ini. Penelitian juga menyoroti pentingnya menyelaraskan program-program kesadaran gender dengan nilai-nilai budaya lokal, sambil tetap mengutamakan prinsip keadilan gender. Implikasi dari penelitian ini sangat signifikan, menunjukkan bahwa integrasi kesadaran gender dalam PAI mendukung pengembangan karakter siswa dan berkontribusi pada transformasi sosial yang lebih luas. Namun demikian, penelitian ini memiliki keterbatasan, termasuk ketergantungan pada data sekunder dan perlunya validasi empiris terhadap model yang diusulkan. Penelitian selanjutnya disarankan untuk melakukan studi lapangan guna mengevaluasi implementasi program kesadaran gender dan mengembangkan model pelatihan guru yang lebih komprehensif untuk meningkatkan efektivitas program.
Copyrights © 2024