Perkebunan karet rakyat menghadapi pasar yang tidak stabil dan merugikan petani sehingga berdampak buruk dalam keberlanjutan perkebunan masyarakat penghasil karet di Sumatera Utara. Penelitian bertujuan memahami strategi petani menghadapi permasalahan lapangan yang tidak menguntungkan tersebut. Penelitian menggunakan metode deskriftif kuantitatif, untuk memahami permasalahan perkebunan karet rakyat. Analisis yang dilakukan dengan menggunakan metode SWOT terhadap berbagai pengelolaan kebun karet rakyat, serta berbagai variabel ekonomi dan pendapatan. Hasil menunjukkan input mengelola on-farm rendah, namun berorientasi kepada hasil. Tanaman karet berusia rata-rata diatas 20 tahun dengan produktivitas rendah. Luas lahan rata-rata 1,11 ha dengan pendapatan rata-rata 21,3 juta perhektar pertahun. Total skor IFAS 2.66, EFAS 2.38 berarti perkebunan karet rakyat di Sumatera Utara berada pada level menengah dan masih dapat tumbuh dengan mengandalkan sumberdaya lokal. Untuk mendukung perkebunan karet rakyat berkelanjutan dibutuhkan insentif kebijakan yang menjamin ketersediaan sarana dan prasarana produksi, dan kestabilan harga sehingga dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi.Kata kunci: Berkelanjutan, Kebijakan, Kelembagaan, Perkebunan Karet Rakyat, SWOT
Copyrights © 2024