Hama pada tanaman budidaya merupakan masalah pelik. Penggunaan bioinsektisidamerupakan cara bijak untuk mengatasi hama tanpa merusak lingkungan. Kulit bawang memilkiprospek menjadi bahan bioinsektisida. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen denganair fermentasi kulit bawang sebagai bioinsektisida. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efekperbedaan konsentrasi air fermentasi kulit bawang sebagai bioinsektisida pada cabuk putih dansemut. Konsentrasi air fermenasi kulit bawang yang digunakan adalah 100%, 75%, dan 50%.Sebagai kontrol digunakan air (0%) dan ekstrak segar bawang sebagai pembanding. Analisisdata menggunakan Anova single factor. Hasil yang didapatkan adalah bahwa angka kematiantertinggi adalah 97% dan terendah 84,3%. Prosentase angka kematian cabuk putih yangtertinggi adalah penyemprotan air fermentasi dengan konsentrasi 100%, sedangkan yangterendah adalah konsentrasi 50%. Terdapat signifikansi perbedaan angka kematian cabuk putihpada tiap konsentrasi berdasarkan hasil analisis Anova single factor. Semut bukan merupakanserangga target bioinsektisida yang berasal dari air fermentasi kulit bawang, karena angkaprosentase kematian adalah 0% pada semua konsentrasi. Perlu kajian lebih lanjut sehubungandiversitas target bioinsektisida ini.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024