Prevalensi anemia pada wanita meningkat dari 29,6% pada tahun 2019 menjadi 29,9% pada tahun 2021, menurut laporan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mengenai prevalensi anemia pada remaja putri meningkat dari 37,1% pada tahun 2013 menjadi 48,9% pada tahun 2018. Anemia berdampak negatif terhadap pembelajaran, produktivitas, dan risiko infeksi. Di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta, banyak siswi yang kurang memiliki kesadaran tentang anemia dan suplemen tablet tambah darah. Tujuan dilakukannya kegiatan pengabdian masyarakat ini memberikan pendidikan kesehatan dalam bentuk edukasi serta pemberian tablet tambah darah sebagai upaya potensi pencegahan terjadinya anemia. Kegiatan program pemberdayaan umat (PRODAMAT) menerpakan metode Participatory Action Research (PAR) dengan memberikan materi tentang anemia dan obat tablet tambah darah (TTD) meliputi pengertian, gejala, faktor resiko, pencegahan dan cara pengguan TTD yang benar. Hasil yang diperoleh setelah dilaksanakan kegaitan sosialisasi edukasi didapatkan hasil pre-test dan post-test terdapat peningkatan pengetahuan dari 26,6% menjadi sebesar 46,6%. Program ini juga melibatkan penyampaian materi, pembagian leaflet, dan diskusi interaktif untuk memperkuat pemahaman peserta. Intervensi ini terbukti efektif dalam meningkatkan kesadaran dan perilaku remaja putri terkait pencegahan anemia. Pendekatan edukasi berbasis partisipasi, seperti yang diterapkan, dapat terus dikembangkan untuk mendukung terciptanya generasi muda yang sehat dan sadar akan pentingnya menjaga pola hidup sehat. Penelitian ini menegaskan pentingnya kolaborasi antara sekolah dan komunitas dalam mengatasi masalah kesehatan remaja.
Copyrights © 2025