Media sosial kini menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya bagi individu dewasa awal yang sedang berada pada tahap penting dalam membangun identitas diri dan harga diri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan media sosial terhadap harga diri dewasa awal dengan mempertimbangkan pola interaksi serta faktor psikososial yang relevan. Responden yang memperoleh validasi sosial, misalnya dalam bentuk "likes" atau komentar positif, melaporkan perasaan dihargai dan lebih percaya diri. Sebaliknya, penggunaan media sosial secara pasif, seperti hanya melihat unggahan tanpa terlibat, sering kali memicu perbandingan sosial yang tidak sehat. Hal ini terutama dialami oleh individu yang membandingkan dirinya dengan orang lain yang dianggap lebih sukses atau menarik, yang akhirnya berdampak negatif pada rasa puas terhadap diri sendiri. Dampak media sosial juga dipengaruhi oleh konteks dan karakteristik pengguna. Responden yang memanfaatkan media sosial untuk berinteraksi dengan keluarga atau teman dekat cenderung mengalami efek negatif yang lebih rendah dibandingkan mereka yang lebih fokus pada selebriti atau influencer. Hal ini menunjukkan bahwa konteks hubungan sosial memiliki peran penting dalam menentukan bagaimana media sosial memengaruhi harga diri. Penelitian ini menyimpulkan bahwa media sosial dapat memberikan dampak yang kontradiktif terhadap harga diri dewasa awal.
Copyrights © 2025