Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap makna mitos dalam uba-rampe buka luwur di Makam Nyai Ageng Ngerang. Kerangka berpikir yang digunakan untuk membedah mitos ini adalah kajian semiotika teori Roland Barthes. Barthes menerangkan bahwa mitos berfungsi sebagai ideologi yang tampak ilmiah. Terdapat mitos bahwa uba-rampe dari buka luwur di Makam Nyai Ageng Ngerang digunakan sebagai tanda Perlindungan akan mara bahaya dari segala hal. Melalui observasi partisipan dan wawancara terhadap beberapa informan, didukung dengan dokumentasi, diharap mampu menjawab kepentingan tersembunyi apa yang ada pada tanda uba-rampe buka luwur di Makam Nyai Ageng Ngerang. Buka luwur berasal dari kata buka yang berarti membuka, dan luwur yang berupa kain mori atau kain kafan. Buka luwur berarti membuka atau mengganti kain luwur. Uba-rampe dalam bahasa Indonesia merupakan bagian-bagian apa saja yang ada. Uba-rampe dari kain luwur diantaranya ada kacu, kendhit, toplek, dan anting-anting. Masing-masing dari uba-rampe ini dipercaya masyarakat memiliki kekuatan yang berguna dalam kehidupan. Mitos ini berkembang karena banyaknya cerita yang beredar dan membentuk sebuah ideologi yang dipercaya masyarakat.
Copyrights © 2024