Lansia memiliki risiko lebih tinggi mengalami hipertensi akibat penurunan fungsi tubuh dan gangguan tidur seperti insomnia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara insomnia dengan kejadian hipertensi pada lansia di Puskesmas Rantang, Kota Medan. Metode penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan desain cross-sectional, melibatkan 87 lansia berusia 60 tahun ke atas sebagai responden. Data dikumpulkan melalui kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) yang telah dimodifikasi sesuai karakteristik lansia di wilayah tersebut. Tekanan darah diukur oleh petugas puskesmas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang menderita hipertensi memiliki kualitas tidur yang buruk. Uji statistik menggunakan chi-square dan uji T menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara insomnia dan kejadian hipertensi pada lansia dengan p-value < 0,05. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa insomnia meningkatkan risiko hipertensi derajat I pada lansia. Lansia dengan insomnia lebih rentan terhadap komplikasi kesehatan yang berkaitan dengan tekanan darah tinggi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara insomnia dan kejadian hipertensi pada lansia. Oleh karena itu, diperlukan intervensi yang fokus pada peningkatan kualitas tidur untuk mengurangi risiko hipertensi pada kelompok lansia.
Copyrights © 2025