Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

The Relationship Between HBA1C Levels and Diabetic Complications in Patients with Type II Diabetes Mellitus at RSU Royal Prima Medan Dalimunthe, Anita Rosari; Wijaya, Livinda Christy; Nasution, Sri Wahyuni
Journal La Medihealtico Vol. 4 No. 6 (2023): Journal La Medihealtico
Publisher : Newinera Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37899/journallamedihealtico.v4i6.960

Abstract

North Sumatra is home to a considerable population of Diabetes Mellitus (DM) patients, specifically individuals aged 15 years and above, totaling 49,572. Among the cities in the province, Medan stands out with the highest prevalence of Type II DM patients. The data indicates that in 2018 alone, the number of DM patients in Medan reached 7,826, solidifying its status as the primary contributor to the overall prevalence of DM in North Sumatra. The focal point of this research is to assess the understanding of the connection between HbA1c levels and complications in Type II Diabetes Mellitus patients, particularly those receiving care at Royal Prima Hospital in Medan. Employing a cross-sectional research design, the study involved 85 participants selected through purposive sampling, and data analysis was conducted using SPSS software. The study's outcomes highlight a significant relationship between HbA1c levels and complications in Type II Diabetes Mellitus patients at Royal Prima Hospital in Medan. This association is substantiated by the chi-square test results, yielding a p-value of 0.000, which is less than the significance threshold of 0.05. This statistical significance implies a robust and noteworthy correlation between HbA1c levels and the occurrence of complications in patients with Type II Diabetes Mellitus at the mentioned hospital.
Hubungan Status Gizi dengan Hipertensi pada Lanjut Usia di Puskesmas Rantang Kota Medan Rumahorbo, Novynsqi; Dalimunthe, Anita Rosari; Fibrini, Dewi
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol. 3 No. 5 (2024): GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - Oktober 20
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v3i5.19555

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyebab utama kematian dini di seluruh dunia, terutama pada lanjut usia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara status gizi dengan hipertensi pada lansia di Puskesmas Rantang Kota Medan. Penelitian menggunakan desain survei analitik dengan pendekatan cross-sectional, melibatkan 100 responden lanjut usia yang memenuhi kriteria inklusi. Data dikumpulkan melalui pengukuran status gizi menggunakan Mini Nutritional Assessment (MNA) dan pengukuran tekanan darah. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara status gizi dengan derajat hipertensi (p-value = 0,000), dengan prevalensi hipertensi tertinggi pada lansia dengan status gizi malnutrisi. Temuan ini menunjukkan pentingnya pemantauan status gizi sebagai upaya pencegahan dan pengendalian hipertensi pada lansia. Disarankan agar Puskesmas Rantang meningkatkan edukasi terkait pola makan sehat dan pengelolaan indeks massa tubuh untuk mencegah kejadian hipertensi pada lansia.
Hubungan Insomnia dengan Kejadian Hipertensi pada Lansia di Puskesmas Rantang Kota Medan Manulang, Ony Veronika; Dalimunthe, Anita Rosari; Fibrini, Dewi
Ranah Research : Journal of Multidisciplinary Research and Development Vol. 7 No. 2 (2025): Ranah Research : Journal Of Multidisciplinary Research and Development
Publisher : Dinasti Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/rrj.v7i2.1289

Abstract

Lansia memiliki risiko lebih tinggi mengalami hipertensi akibat penurunan fungsi tubuh dan gangguan tidur seperti insomnia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara insomnia dengan kejadian hipertensi pada lansia di Puskesmas Rantang, Kota Medan. Metode penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan desain cross-sectional, melibatkan 87 lansia berusia 60 tahun ke atas sebagai responden. Data dikumpulkan melalui kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) yang telah dimodifikasi sesuai karakteristik lansia di wilayah tersebut. Tekanan darah diukur oleh petugas puskesmas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang menderita hipertensi memiliki kualitas tidur yang buruk. Uji statistik menggunakan chi-square dan uji T menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara insomnia dan kejadian hipertensi pada lansia dengan p-value < 0,05. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa insomnia meningkatkan risiko hipertensi derajat I pada lansia. Lansia dengan insomnia lebih rentan terhadap komplikasi kesehatan yang berkaitan dengan tekanan darah tinggi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara insomnia dan kejadian hipertensi pada lansia. Oleh karena itu, diperlukan intervensi yang fokus pada peningkatan kualitas tidur untuk mengurangi risiko hipertensi pada kelompok lansia.
Effect of Mean Platelet Volume on Outcome of Stroke Infark in Elderly Patient Dalimunthe, Anita Rosari; Probosuseno; Putu Pramantara, I Dewa
Sumatera Medical Journal Vol. 8 No. 1 (2025): Sumatera Medical Journal (SUMEJ)
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/sumej.v8i1.8254

Abstract

Background: Hyperreactivity and activation of platelet play a role in the occurrence and severity of ischemic stroke in geriatric patients. Mean Platelet Volume (MPV) describes levels of stimulation as well as platelet production rates that may affect the incidence of ischemic stroke and its clinical outcome. Objective: To determine the effect of MPV on the outcome of stroke infarction in geriatric patients. Methods: This was a cohort study. MPV measured at hospital admission. Statistical analysis carried out by Receiver of Curve (ROC) test to determine the MPV cut off point and Chi-square to determine the relationship between MPV and infarction of stroke patient using SPSS v.22. Results: There were 52 stroke patients with mean age 68.25+6.06 years. Clinical outcomes   deteriorated in 38 (73.08%) patients. The AUC value of MPV was 73.3% (p=0.011) with MPV cut off point 10.85fl. Deterioration occurred in 10 (43.38%) patient with MPV >10.85fl. The Chi-square test result was (p<0.001) showing a difference between the groups (RR 3.125 CI 95% 1.134-8.761). Conclusion: Ischemic stroke patients with MPV levels >10.85fl at hospital admission had 3 times chance of deterioration. MPV can be used as prognostic factor for clinical outcome of acute ischemic stroke in geriatric patients.
A Comparison Between The Administration of Povidone Iodine 10% and Aloe Vera Gel on The Healing of Wistar Rat Burns (Rattus Norvegicus) Felicia, Jesselyn; Fibrini, Dewi; Dalimunthe, Anita Rosari
Eduvest - Journal of Universal Studies Vol. 4 No. 12 (2024): Journal Eduvest - Journal of Universal Studies
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/eduvest.v4i12.50002

Abstract

Aloe vera has long been known for its diverse properties, including wound healing. Compounds such as saponins, tannins, and polyphenols contained in aloe vera provide anti-inflammatory, antibacterial, and accelerate tissue regeneration. This study aims to compare the effectiveness between Povidone Iodine 10% and Aloe Vera Gel on burn wound healing in Wistar Rats (Rattus norvegicus). The study used an experimental design with post-test only control group design. A total of 33 rats were divided into three groups: control group without treatment, Povidone Iodine 10% group, and Aloe Vera Gel group. Observations were made on days 0, 7, and 14 with parameters of wound diameter, percentage of wound reduction, and histopathological analysis to assess the amount of blood vessel formation, fibroblasts, macrophages, and epidermal thickness. The results showed that the administration of Aloe Vera Gel is effective in healing burn wounds, especially in the inflammatory and proliferation phases.
Rekontruksi Wajah Pasien Dengan Kecelakaan Traumatik : Evaluasi Komplikasi Dini Dan Lanjut Terhadap Hasil Operasi Dan Fungsionalnya Ayuarianti, Ayuarianti; fibrini, Dewi; dalimunthe, Anita rosari
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 10 (2025): COMSERVA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v4i10.2946

Abstract

Trauma wajah merupakan cedera yang sering terjadi akibat kecelakaan lalu lintas, jatuh, atau kecelakaan kerja, yang dapat berdampak pada aspek fisik maupun psikologis pasien. Penanganan yang cepat dan tepat sangat penting untuk meminimalkan komplikasi serta mencapai hasil fungsional dan estetika yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi komplikasi dini dan lanjut setelah rekonstruksi wajah pada pasien dengan cedera traumatik. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif observasional dengan desain potong lintang (cross-sectional), Studi ini melibatkan 28 responden, terdiri dari 20 laki-laki (71,4%) dan 8 perempuan (28,6%), dengan mayoritas berusia di bawah 20 tahun (50,0%). Fraktur mandibula menjadi jenis cedera yang paling umum (28,6%), diikuti oleh fraktur maxilla (25,0%), dengan etiologi utama kecelakaan lalu lintas (64,3%). Dari total pasien, 26 orang (92,9%) menjalani tindakan rekonstruksi, sementara 2 pasien menolak tindakan. Komplikasi dini dan lanjut terjadi pada 1 pasien (3,6%), sedangkan komplikasi lanjut terjadi pada 3 pasien (10,7%). Sebanyak 24 pasien (85,7%) tidak mengalami komplikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun terdapat risiko komplikasi, sebagian besar pasien berhasil menjalani prosedur dengan baik. Komplikasi lanjut yang ditemukan antara lain nyeri persisten dengan skala 6, abses, serta malunion akibat fiksasi tulang yang tidak memadai atau infeksi. Studi sebelumnya juga mencatat bahwa infeksi merupakan salah satu risiko signifikan pascaoperasi orif, yang dapat menyebabkan osteomyelitis dan memperlambat proses penyembuhan tulang. Oleh karena itu, deteksi dini infeksi serta manajemen nyeri yang optimal menjadi aspek penting dalam mencegah komplikasi lebih lanjut. Penelitian ini menegaskan pentingnya pendekatan multidisiplin dan evaluasi menyeluruh dalam strategi rekonstruksi wajah guna meningkatkan keberhasilan terapi dan mengurangi risiko komplikasi pascaoperasi.