Perencanaan yang berkualitas sangat penting untuk memastikan infrastruktur memenuhi standar yang diharapkan, baik dari segi metode pelaksanaan, anggaran, maupun waktu. Kualitas proyek diukur dari sejauh mana pelaksanaannya sesuai rencana, di mana pemilihan metode pekerjaan yang tepat akan memengaruhi jumlah tenaga kerja, material, dan peralatan yang diperlukan. Aspek-aspek ini berhubungan erat dengan anggaran serta jadwal proyek yang nantinya dikontrol melalui rencana anggaran biaya (RAB) dan penjadwalan waktu. Pada Proyek Pembangunan Bendungan Lausimeme, bendungan ini dirancang untuk menjadi sumber air baku, sumber energi listrik, tujuan pariwisata, dan sebagai upaya mitigasi banjir. Fokus pekerjaan adalah grouting di area riverbed dengan metode up stage, mengingat fondasi batuan utuh di lokasi tersebut. Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas, diperlukan estimasi biaya dan waktu yang tepat. Pada penelitian ini, estimasi biaya dihitung menggunakan analisis Standar Nasional Indonesia (SNI), sementara estimasi waktu didasarkan pada produktivitas yang diukur dari siklus kerja berdasarkan observasi lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode grouting up stage pada 169 titik di Bendungan Lausimeme memerlukan biaya sebesar Rp 7.116.820.932, termasuk overhead sebesar 5% dan profit sebesar 10%. Waktu pelaksanaan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini diperkirakan selama 240 hari kerja.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024