Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolik kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah yang dapat menyebabkan kerusakan serius pada jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, dan saraf. Berdasarkan data Internasional Diabetes Federal (IDF) tahun 2021, diperkirakan 537 juta orang di seluruh dunia menderita diabetes mellitus, dengan angka ini diperkirakan akan meningkat menjadi 783 juta pada tahun 2045. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan studi Case Control. Data diperoleh dari sampel pasien diabetes mellitus dan non-diabetes mellitus. Hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan signifikan antara pola makan dari segi asupan energi (p = 0,001), asupan lemak (p = 0,000),asupan karbohidrat (p = 0,000), pola makan dari segi frekuensi konsumsi (p = 0,000), dan aktivitas fisik (p = 0,000) dengan kejadian diabetes mellitus. Sebaliknya, tidak ditemukan hubungan signifikan antara asupan protein dan kejadian diabetes mellitus (p = 0,0671). terdapat hubungan pola makan dari segi asupan energi, asupan lemak, asupan karbohidrat, frekuensi konsumsi dan aktivitas fisik terhadap kejadian diabetes mellitus pada pasien rawat jalan poli interna di RSUD dr. La Palaloi Kabupaten Maros
Copyrights © 2024