Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Readiness for Accreditation of the Administration and Management Working Group at the Basaan Community Health Center Southeast Minahasa Regency Wijayanti, Lumastari Ajeng; Lestaluhu, Viqy; Saputra, M. Khalid Fredy; Masithah, St.; Pannyiwi, Rahmat; Malaha, Naomi
International Journal of Health Sciences Vol. 2 No. 1 (2024): IJHS : International Journal of Health Sciences
Publisher : Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59585/ijhs.v2i1.239

Abstract

The policy implemented by the Ministry of Health in an effort to improve the quality of services at first level health facilities, especially Community Health Centers, is to issue Regulation of the Minister of Health (Permenkes) of the Republic of Indonesia Number 46 of 2015 concerning Accreditation of Community Health Centers, Primary Clinics, Doctors' Independent Practice Places, and Doctors' Independent Practice Places. Tooth. The aim of the research is to describe the readiness for accreditation of the administration and management working group at the Basaan Community Health Center, Southeast Minahasa Regency. This type of research is qualitative research with a case study approach. The results of the research show that the Basaan Community Health Center for the Community Health Center Administration and Management Working Group in terms of Quality Improvement of the Community Health Center is ready for accreditation based on Community Health Center accreditation standards. The conclusion is that the Basaan Community Health Center for the Community Health Center Administration and Management Working Group in terms of Puskesmas Quality Improvement (PMP) is ready for accreditation based on community health center quality improvement standards.
Faktor Yang Berhubungan Dengan Asupan Makanan Pada Pasien Rawat Inap Di RS UPTD Mulia Kabupaten Puncak Jaya Provinsi Papua Tengah Butu, Paskalina; Yusuf, Kurnia; Hasanah, St. Uswatun; Masithah, St.; Rahmaniar, Andi
Jurnal Ners Vol. 8 No. 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v8i2.26121

Abstract

Asupan makanan pasien merupakan salah satu tolok ukur dari pelayanan gizi ruang rawat inap. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan asupan makanan pada pasien rawat inap di RS UPTD Mulia Kabupaten Puncak Jaya Propinsi Papua Tengah tahun 2023. Penelitian ini bersifat observasional dengan pendekatan cross sectional, sampel berjumlah 28 pasien di ruang rawat inap. Data dianalisis secara univariat dan bivariat. Penelitian ini menunjukkan bahwa hasil uji univariat didapatkan jenis makanan tidak tepat 53.8%, menu tidak bervariasi 57.1%, cita rasa makanan kurang 67.9%, dan penampilan makanan cukup menarik 60.7%. Terdapat hubungan antara jenis makanan, variasi menu, cita rasa makanan, dan penampilan makanan dengan asupan makanan pasien. Diharapkan pihak instalasi gizi sebagai pengelola makanan di RS UPTD Mulia Kabupaten Puncak Jaya dapat melakukan edukasi gizi, dan peningkatan pelayanan makanan agar menghasilkan makanan yang menarik dan enak yang dapat membangkitkan selera makan sehingga asupan makanan pada pasien meningkat.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR Akkas, Rusmaini; Masithah, St.; Rahmaniar, Andi; Wahyuni, Fitri; Syafruddin, Syafruddin
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i4.33983

Abstract

Kolostrum adalah ASI yang keluar pada hari-hari pertama, kental dan berwarna kekuning-kuningan. Produksi kolostrum dimulai pada masa kehamilan sampai beberapa hari setelah melahirkan. Kolostrum mengandung zat kekebalan yang dapat melindungi bayi dari penyakit dan mengandung zat gizi tinggi. Masih banyak ibu-ibu yang tidak memberikan kolostrum pada bayinya dengan berbagai faktor yang mempengaruhi kejadian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, paritas, dukungan keluarga dan dukungan tenaga kesehatan dengan pemberian kolostrum pada bayi baru lahir di ruang bersalin BLUD RSUD Kabupaten Nabire. Penelitian ini dilakukan pada bulan juni-juli 2023 menggunakan design penelitian cross sectional study dengan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling sebanyak 50 orang. Hasil analisis bivariat menunjukkan nilai p-value <0,005 pada setiap variabel yang berhubungan dengan pemberian kolostrum pada bayi baru lahir yakni nilai p-value = 0,004 pada variabel pengetahuan, p-value = 0,026 pada variabel paritas, p-value = 0,000 pada variabel dukungan keluarga, dan p-value = 0,000 pada variabel dukungan tenaga kesehatan. Ada hubungan antara variabel pengetahuan, paritas, dukungan keluarga, dan dukungan tenaga kesehatan dengan pemberian kolostrum pada bayi. Sehingga perlu meningkatkan pengetahuan masyarakat terutama ibu hamil dan menyusui mengenai pemberian kolostrum pada bayi baru lahir dengan mengikuti penyuluhan dari tenaga kesehatan untuk dapat memberikan kolostrum dalam rangka meningkatkan kualitas bayi dan pemenuhan nutrisi serta peningkatankekebalan tubuh pada bayi.
HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS PADA PASIEN RAWAT JALAN POLI INTERNA DI RSUD dr. LA PALALOI KABUPATEN MAROS asriani, ani; Masithah, St.; Hasanah, Siti Uswatun; Rahmaniar MB, Andi
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i4.35839

Abstract

Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolik kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah yang dapat menyebabkan kerusakan serius pada jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, dan saraf. Berdasarkan data Internasional Diabetes Federal (IDF) tahun 2021, diperkirakan 537 juta orang di seluruh dunia menderita diabetes mellitus, dengan angka ini diperkirakan akan meningkat menjadi 783 juta pada tahun 2045. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan studi Case Control. Data diperoleh dari sampel pasien diabetes mellitus dan non-diabetes mellitus. Hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan signifikan antara pola makan dari segi asupan energi (p = 0,001), asupan lemak (p = 0,000),asupan karbohidrat (p = 0,000), pola makan dari segi frekuensi konsumsi (p = 0,000), dan aktivitas fisik (p = 0,000) dengan kejadian diabetes mellitus. Sebaliknya, tidak ditemukan hubungan signifikan antara asupan protein dan kejadian diabetes mellitus (p = 0,0671). terdapat hubungan pola makan dari segi asupan energi, asupan lemak, asupan karbohidrat, frekuensi konsumsi dan aktivitas fisik terhadap kejadian diabetes mellitus pada pasien rawat jalan poli interna di RSUD dr. La Palaloi Kabupaten Maros
HUBUNGAN ASUPAN NATRIUM TERHADAP KEJADIAN HIPERTENSI PADA PASIEN RAWAT JALAN POLI INTERNA DI RSUD dr. LA PALALOI KABUPATEN MAROS soraya, soraya; Hasanah, Siti Uswatun; Masithah, St.; Wahyuni, Fitri
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i4.35887

Abstract

Hipertensi merupakan suatu kondisi atau keadaan dimana seseorang mengalami kenaikan tekanan darah di atas batas normal yang akan menyebabkan kesakitan bahkan kematian. Estimasi jumlah kasus hipertensi di indonesia sebesar 63.309.620 orang, sedangkan angka kematian di indonesia akibat hipertensi sebesar 427.218 kematian. Di Kabupaten Maros hipertensi merupakan penyakit urutan keempat terbesar dengan jumlah 11.428 kasus. Asupan natrium menjadi salah satu faktor risiko terjadinya hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan natrium terhadap kejadian hipertensi pada pasien rawat jalan poli interna di RSUD dr. La Palaloi Kabupaten Maros.  Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan studi Case Control. Analisis data menggunakan uji chi square. Asupan natrium diukur menggunakan Recall 2x24 jam. Hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan signifikan antara asupan natrium (p= 0,000). Terdapat hubungan asupan natrium terhadap kejadian hipertensi pada pasien rawat jalan poli interna di RSUD dr. La Palaloi Kabupaten Maros.
FAKTOR RISIKO STATUS GIZI KURANG PADA ANAK USIA 0-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KIMI NABIRE PAPUA TAHUN 2023 Laloan, Nelviana Nelce; Masithah, St.; Rahmaniar MB, Andi; Wahyuni, Fitri; Selvia, Selvia
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i4.35925

Abstract

Masa kanak-kanak awal khususnya balita (0-59 bulan) merupakan masa terpenting dalam fase kehidupan manusia terkait pertumbuhan dan perkembangannya. Meskipun prevalensinya telah menurun dalam beberapa waktu terakhir, kekurangan gizi pada masa ini memiliki konsekuensi serius di masa depan sehingga menjadi salah satu masalah kesehatan global yang utama. Kejadian gizi kurang dipengaruhi oleh banyak faktor. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko status gizi kurang pada anak usia 0-59 bulan berupa pendapatan keluarga, penyakit infeksi, ASI eksklusif, dan MP ASI. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional study dengan uji chi-square dan jumlah sampel sebanyak 252 responden. Hasil analisis univariat didapatkan bahwa balita dengan status gizi kurang sebesar 68,3%, pendapatan keluarga dibawah UMR sebesar 75%, menderita penyakit infeksi sebesar 65.9%, tidak mendapatkan ASI eksklusif sebesar 69.4%, dan tidak mendapatkan MP ASI sebesar 69.4%. Analisis bivariat menunjukkan p-value masing-masing faktor risiko yaitu pendapatan keluarga (p=0.002), penyakit infeksi (p=0,000), ASI eksklusif (p=0,012), dan MP ASI (p=0.000) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan faktor risiko berupa pendapatan keluarga, penyakit infeksi, MP ASI, dan ASI eksklusif terhadap status gizi kurang pada anak usia 0-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Kimi. Upaya dalam menambah pendapatan keluarga akan meningkatkan daya beli terhadap makanan yang dibutuhkan anak sesuai usianya, menjaga kesehatan anak agar tidak mudah menderita penyakit infeksi, memberikan MP ASI di usia yang tepat, dan tetap memberikan ASI eksklusif pada usia 0-6 bulan sangat penting dan mendesak untuk dilakukan.
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA PASIEN RAWAT JALAN POLI INTERNA DI RSUD Dr. LA PALALOI KABUPATEN MAROS ashari, septiana; Masithah, St.; Djunaedi, Djunaedi; Selvia, Selvia
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i4.36560

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang banyak terjadi dan mempunyai tingkat mortalitas cukup tinggi serta mempengaruhi kualitas hidup dan produktivitas seseorang. Hipertensi ditandai dengan peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang. Prevalensi hipertensi di dunia pada tahun 2021 menurut WHO sebesar 29,2%. Adapun prevalensi hipertensi di Indonesia berdasarkan data Riskesdas 2018 pada penduduk usia ?18 tahun sebesar 34,1% dimana Maros menjadi salah satu kabupaten dengan angka prevalensi tinggi yaitu sebesar 27,41%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dan status gizi dengan kejadian hipertensi pada pasien rawat jalan Poli Interna di RSUD dr. La Palalaoi Kabupaten Maros. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan studi Case Control. Analisis data menggunakan uji chi square. Aktivitas fisik diukur menggunakan kuesioner GPAQ, sedangkan status gizi menggunakan IMT = BB (kg)/TB (m2). Sampel dalam penelitian ini ditentukan secara Purposive Sampling yang kemudian dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok kasus (penderita hipertensi) dan kelompok kontrol (bukan penderita hipertensi). Hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan signifikan antara aktivitas fisik  (p=0,001) dan status gizi (p=0,008) dengan kejadian hipertensi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan aktivitas fisik dan status gizi dengan kejadian hipertensi pada pasien rawat jalan Poli Interna di RSUD dr. La Palaloi Kabupaten Maros.
Pengaruh Edukasi Gizi Menggunakan Leaflet dan Video Kementerian Kesehatan terhadap Pengetahuan tentang Isi Piringku pada Anak Usia Sekolah di SDN 21 Sanggalea Kabupaten Maros Islam, Mar'atul; MB, Andi Rahmaniar; Yusuf, Kurnia; Masithah, St.; Syafruddin, Syafruddin
Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol. 8 No. 1 (2024): June
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ghidza.v8i1.1142

Abstract

Informasi pendidikan gizi merupakan peran penting dalam kehidupan sehari–hari. Kurangnya pemahaman tentang gizi seimbang dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan dan gizi. Ketidakseimbangan asupan makanan baik gizi kurang maupun gizi berlebih akan menghambat pertumbuhan dan perkembangan manusia yang merupakan salah satu permasalahan yang terjadi. Adapun tujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh pemberian edukasi gizi menggunakan leaflet dan Video Kementerian Kesehatan terhadap pengetahuan tentang Isi Piringku pada anak usia sekolah di SDN 21 Sanggalea Kabupaten Maros.Penelitian ini mengacu pada pendekatan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian pre-post test two group design,kelompok intervensi media leaflet dan kelompok pembanding media video. Perbedaan pengetahuan pada media leaflet dan media video yaitu pada media leaflet 11,09 sedangkan pada media video 7,11. Pada nilai median pengetahuan edukasi menggunakan media leaflet yaitu 12,00 dan nilai media yaitu 7,00. Selain itu, nilai Sig. (2-tailed) atau nilai probabilitas dalam Uji Wilcoxon adalah 0.000 Hasil tersebut jika dibandingkan dengan taraf signifikasi 5% (0,05) maka nilai Sig. (2-tailed). Pada hasil uji Wilcoxon Signed Ranks Test didapatkan nilai Sig. (2-tailed) atau nilai probabilitas adalah 0.000. Oleh karena nilai p-value < α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan edukasi mengenai isi piringku di SDN 21 Sanggalea Kabupaten Maros.
Hubungan Pengetahuan Anemia dengan Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri di Wilayah Kerja Puskesmas Turikale Nasir, Yusriani; Masithah, St.; Yusuf, Kurnia; Nurcahyani, Icha Dian; Syafruddin, Syafruddin
Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol. 8 No. 1 (2024): June
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ghidza.v8i1.1158

Abstract

Salah satu faktor penyebab anemia pada remaja putri di Indonesia adalah kurangnya pengetahuan tentang anemia. Dengan menawarkan tablet tambah darah, pemerintah berupaya memerangi masalah anemia remaja. Berdasarkan hasil Riskesdas 2018, hanya 1,4% remaja putri yang melaporkan patuh mengonsumsi ≥ 52 tablet tambah darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah remaja putri di wilayah kerja puskesmas turikale mempunyai hubungan antara pengetahuan anemia dengan kepatuhan mengonsumsi tablet tambah darah. Desain penelitian yang digunakan adalah analitik cross sectional dan pengambilan sampel menggunakan probability sampling dengan jenis simple random sampling. Sampel yang diambil sebanyak 108 siswi. Analisis yang digunakan adalah uji chi-square. Hasil dari penelitian ini adalah remaja putri di SMPN 1 Turikale memiliki pengetahuan yang baik tentang anemia (59,3%), namun banyak diantara mereka yang masih menolak meminum tablet tambah darah (63,0 %). Hasil pengolahan data menggunakan uji chi-square didapatkan nilai p < 0,05 yaitu p = 0,000 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan anemia dengan kepatuhan mengkonsumsi tablet tambah darah. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah kepatuhan minum tablet tambah darah di SMPN 1 Turikale berhubungan dengan pengetahuan tentang anemia.
Pengaruh Edukasi Anemia dengan Media Instagram terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri dalam Mencegah Anemia di SMPN 1 Turikale Maros Hatijah, Hatijah; Masithah, St.; Hasanah, Siti Uswatun; Yusuf, Kurnia; Wahyuni, Fitri
Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol. 8 No. 1 (2024): June
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ghidza.v8i1.1159

Abstract

Kurangnya pengetahuan tentang anemia merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya anemia pada remaja putri di Indonesia. Salah satu cara untuk mencegah kenaikan angka prevalensi anemia adalah dengan melakukan edukasi anemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh edukasi anemia dengan media instagram terhadap pengetahuan dan sikap remaja putri dalam mencegah anemia di SMPN 1 Turikale Maros. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Experiment dengan rancangan penelitian pretest-posttest with control group. Kelompok intervensi diberikan edukasi menggunakan media instagram. Penelitian dilakukan pada bulan juni-Juli 2023 di SMPN 1 Turikale. Teknik pengambilan sampel dengan Cluster Random Sampling. Analisis data menggunakan uji wilcoxon dan uji mann whitney. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon yakni 0,000 untuk pengetahuan dan 0.000 untuk sikap dimana hasil tersebut lebih kecil < 0,05 sehingga terdapat pengaruh edukasi anemia melalui instagram terhadap pengetahuan pada kelompok intervensi. Sedangkan pada kelompok kontrol tidak terdapat pengaruh dengan nilai nilai haasil uji wilcoxon lebih > dari 0,05 yakni 0,948 untuk pengetahuan dan 0,490 untuk sikap. Pemberian edukasi anemia melalui media instagram memberikan pengaruh dan meningkatkan pengetahuan dan sikap siswi terhadap Anemia di SMPN 1 Turikale Maros.