Manajemen mutu pendidikan yang efektif diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan melalui kebijakan yang bersifat sentralistik dan dengan memberikan otonomi kepada sekolah dalam pengambilan keputusan (desentralisasi). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi manajemen mutu pendidikan di SDN Inpres Bolitan dengan menggunakan pendekatan sentralisasi dan desentralisasi, serta mengkaji peran kepala sekolah dan guru dalam implementasinya. . Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, penelitian ini mengumpulkan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua pendekatan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sentralisasi memberikan standar yang jelas dan memudahkan pengawasan, namun kurang fleksibel dalam memenuhi kebutuhan lokal. Di sisi lain, desentralisasi memberikan kebebasan bagi sekolah untuk berinovasi sesuai dengan kebutuhan lokal, meskipun kesenjangan dalam implementasi kebijakan masih menjadi tantangan. Kepala sekolah dan guru memainkan peran penting dalam menciptakan sinergi antara pendekatan-pendekatan ini untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Rekomendasi dari studi ini mencakup perlunya pelatihan berkelanjutan bagi kepala sekolah dan guru, serta memperkuat kolaborasi dengan masyarakat untuk memastikan keberhasilan implementasi manajemen mutu pendidikan.
Copyrights © 2024