Virus yang menyebabkan demam berdarah dengue menyebar melalui dua jenis serangga penghisap darah, yakni Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Salah satu metode untuk memeriksa bagaimana tubuh mempertahankan diri dari DBD adalah dengan mengidentifikasi keberadaan antibodi IgG dan IgM. Limfosit, sel yang termasuk bagian dari pertahanan tubuh yang spesifik untuk melawan serangan virus, terbagi menjadi tiga jenis: Sel Natural Killer, limfosit B, dan limfosit T. Penelitian ini bertujuan untuk mengupas kaitan antara limfosit absolut dengan kadar IgG dan IgM pada pasien DBD yang dirawat di Puskesmas Polowijen, Kota Malang. Desain penelitiannya bersifat deskriptif dengan metode korelasi. Teknik pengambilan sampelnya adalah consecutive sampling, menggunakan data sekunder dari tahun 2022 hingga April 2024, mencakup 26 pasien DBD. Penyelidikan terhadap data dilakukan dengan metode korelasi Spearman, mengungkapkan bahwa keterkaitan antara jumlah limfosit dan kadar IgG menunjukkan p=0,978 dan r=0,006. Ini menandakan adanya sambungan yang sangat lemah dan tidak berpengaruh signifikan. Demikian pula, ketika melihat hubungan antara jumlah limfosit dan IgM, diperoleh p=0,561 dan r=-0,120, yang juga menunjukkan koneksi yang lemah dan tak berarti. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jumlah limfosit absolut dengan kadar IgG dan IgM pada pasien yang mengalami demam berdarah dengue.
Copyrights © 2024