Penelitian ini mengkaji pemikiran sosial-politik Raden Ngabehi Ronggowarsito melalui perspektif hermeneutika faktisitas Martin Heidegger, yang menekankan keterkaitan antara keberadaan manusia dan konteks historis-kulturalnya. Sebagai pujangga Jawa abad ke-19, Ronggowarsito menyampaikan kritik mendalam terhadap ketidakadilan sosial, degradasi moral, dan dampak kolonialisme dalam masyarakat Jawa melalui karya-karyanya, seperti Serat Kalatidha dan Serat Jayabaya, yang menggambarkan kondisi "Zaman Kalabendu" sebagai periode penuh penderitaan dan ketidakstabilan serta "Zaman Kalasuba" sebagai visi ideal masyarakat harmonis. Pendekatan hermeneutika Heidegger digunakan untuk menginterpretasi simbolisme dalam karya-karya Ronggowarsito dan menghubungkannya dengan kondisi faktisitas masyarakat pada masa itu. Melalui konsep Heideggerian seperti Being-in-the-world dan Dasein, penelitian ini menunjukkan bahwa kritik sosial Ronggowarsito bukan sekadar refleksi pribadi, tetapi juga respons terhadap kenyataan sosial-politik yang dialaminya. Hasil penelitian ini mengungkap bahwa Ronggowarsito tidak hanya menyoroti masalah moralitas dan keadilan, namun juga menyuarakan harapan akan transformasi sosial menuju masa depan yang lebih baik. Dengan demikian, pemikirannya tetap relevan dalam konteks Indonesia masa kini, memberikan inspirasi bagi upaya membangun tatanan masyarakat yang adil dan harmonis.
Copyrights © 2024