Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil observasi awal di TK Anggrek bahwa keterampilan berbicara anak belum optimal. Anak masih kesulitan dalam merangkai kata-kata dan belum mampu untuk menjawab serta menceritakan kembali isi cerita yang telah disampaikan oleh guru. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana keterampilan berbicara anak dalam merangkai kata-kata melalui metode bercerita dengan menggunakan boneka tangan. Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi kelas B di TK Anggrek. Berdasarkan hasil setelah melaksanakan indikator menjawab pertanyaan yang lebih kompleks berada pada tingkatan “Tinggi” dengan capaian sebesar 83%. Indikator menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi yang sama berada pada tingkatan “Tinggi” dengan capaian sebesar 85%. Indikator berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata, serta simbol- simbol untuk persiapan menulis dan berhitung berada pada tingkatan “Sedang” dengan capaian sebesar 76%. Indikator menyusun kalimat sederhana dalam struktur lengkap (pokok kalimat, predikat, keterangan) berada pada tingkatan “Tinggi” dengan capaian sebesar 85%. Indikator memiliki lebih banyak kata- kata untuk mengekspresikan ide pada orang lain berada pada tingkatan “Tinggi” dengan capaian sebesar 85%. Indikator melanjutkan sebuah cerita atau dongeng yang telah didengarkan berada pada tingkatan “Tinggi” dengan capaian sebesar 85%. Indikator menunjukan pemahaman konsep-konsep dalam buku cerita berada pada tingkatan “tinggi” dengan capaian sebesar 90%. Dapat disimpulkan bahwa analisis keterampilan berbicara anak Usia 5-6 tahun melalui metode bercerita dengan menggunakan boneka tangan di TK Anggrek desa Pematang Gadung Kecamatan Mersam secara umum berada pada kategori “Tinggi” dengan berdasarkan persentase hasil sebaran angket mencapai 86%. Kata Kunci : Keterampilan Berbicara, Metode Bercerita
Copyrights © 2024