Kabupaten Sambas yang merupakan daerah jika di lihat secara kasat mata merupakan daerah dengan intensitas matahari yang cukup tinggi dengan suhu maksimum mencapai 34˚C dan minimum 23˚C menjadi daerah yang potensial untuk di kembangkan sebagai alternatif pembangkit listrik terbarukan. Maka dilakukan perancangan optimum sistem PLTS pada Puskesmas Terigas menggunakan software HOMER.Membandingkan biaya energi listrik antara sistem PLTS dan PLN pada Puskesmas Terigas di Kabupaten Sambas. Pada penelitian ini menggunakan beberapa data sekunder. Data sekunder yang digunakan berasal dari beberapa sumber berbeda yang dapat dipertanggung jawabkan keaslian dan keaabsahannya. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dapat memenuhi kebutuhan energi listrik yang ada di Puskesmas Terigas selama 24 jam, dengan asumsi beban sebesar 60,74 kWh/hari.energi listrik selama 1 tahun sebesar 22.170 kWh/tahun. Mengunakan perencanaan ini adalah PLTS Off grid dengan konfigurasi dari panel surya – inverter – baterai. Hasil analisis teknis untuk memenuhi kebutuhan energi listrik secara off grid yang paling optimal, menggunakan panel surya sebesar 18,8 kW, inverter sebesar 6 kW, dan baterai sebanyak 30 buah. Daya yang dapat diproduksi oleh PLTS ini sebesar 27.276 kWh per tahun. .Berdasarkan analisis ekonominya maka didapat nilai NPC sebesar Rp397.653.399,95 Annualized Cost (AC) sebesar Rp28.148.217,50 serta biaya energi yang di keluarkan oleh PLTS sebesar Rp1.269,65 / kWh. Biaya energi PLN sebesar Rp1.699,53/kWh,biaya energi PLTS sebesar Rp1.269,65 / kWh lebih rendah dibangdingkan biaya energi dari PLN.
Copyrights © 2022