Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STUDI POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN MENGGUNAKAN FUNGSI KERAPATAN PROBABILITAS WEIBULL Muyassar, Verrel Andrean; Kurnianto, Rudi; Khwee, Kho Hiee
Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology (J3EIT) Vol 10, No 2: Juli 2022
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j3eit.v10i2.60669

Abstract

Statistik Weibull sering digunakan sebagai pendekatan distribusi kecepatan angin dan merupakan analisis statistik yang paling cocok dengan data eksperimental. Penelitian ini membahas tentang Studi Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Angin menggunakan Fungsi Kerapatan Probabilitas Weibull. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung besarnya kecepatan angin rata-rata, parameter bentuk dan parameter skala, fungsi kerapatan probabilitas Weibull, serta energi output turbin angin selama setahun baik pada ketinggian hasil pengukuran maupun pada berbagai ketinggian di atas permukaan tanah. Adapun data yang dijadikan rujukan berupa data sekunder kecepatan angin selama setahun (1 Juni 2021 – 31 Mei 2022) yang bersumber dari BMKG Supadio Pontianak dan data turbin angin Travere Industries sebanyak dua sampel (1,6 kW dan 2,1 kW). Berdasarkan hasil yang diperoleh, besarnya kecepatan angin rata-rata pada ketinggian 10 m di atas permukaan tanah (ketinggian hasil pengukuran) adalah 3,4011 knot atau 1,7495 m/s. Apabila menara turbin angin ditinggikan menjadi 15 m, 20 m, 25 m, dan 30 m maka besarnya kecepatan  angin rata-rata berturut-turut adalah 3,6385 knot; 3,8070 knot; 3,9376 knot; dan 4,0444 knot atau 1,8717 m/s; 1,9583 m/s; 2,0255 m/s; dan 2,0804 m/s. Dengan mengimplementasikan Metode Grafik (Graphical Method) diperoleh parameter bentuk  k = 1,1799 dan parameter skala c = 3,2976 knot atau 1,6963 m/s. Parameter bentuk k = 1,1799 mendekati fungsi kerapatan probabilitas Weibull k = 1 dimana kurvanya berbentuk seperti fungsi eksponensial. Kemudian apabila menara turbin angin ditinggikan dengan ketinggian 15 m, 20 m, 25 m, dan 30 m, maka parameter bentuk (k) bernilai tetap, sedangkan parameter skala (c) akan mengalami kenaikan berturut-turut sebesar 3,5275 knot; 3,6910 knot; 3,8175; dan 3,9212 knot atau 1,8145 m/s; 1,8987 m/s; 1,9637 m/s; dan 2,0171 m/s.  Dari nilai k dan c yang didapat maka fungsi kerapatan probabilitas Weibull . Apabila menara turbin angin ditinggikan menjadi 15 m, 20 m, 25 m, dan 30 m maka fungsi kerapatan probabilitas Weibull  berturut-turut adalah ; 0;  ;  dan   . Pada ketinggian 10 m di atas permukaan tanah, besarnya energi listrik selama setahun dari turbin angin Travere Industries 1,6 kW adalah 235,85 kWh. Apabila menara turbin angin ditinggikan menjadi 15 m, 20 m, 25 m, dan 30 m, maka energi listrik yang dihasilkan selama setahun berturut-turut adalah 290,55 kWh; 333,28 kWh; 367,79 kWh; dan 398,09 kWh. Sedangkan pada ketinggian 10 m di atas permukaan tanah, besarnya energi listrik selama setahun dari turbin angin Travere Industries 2,1 kW adalah 688,55 kWh. Apabila menara turbin angin ditinggikan menjadi 15 m, 20 m, 25 m, dan 30 m, maka energi listrik yang dihasilkan selama setahun berturut-turut adalah 835,94 kWh; 948,30 kWh; 1037,38 kWh; dan 1114,50 kWh.
PERANCANGAN OPTIMUM SISTEM PLTS PADA PUSKESMAS TERIGAS DI KABUPATEN SAMBAS Alvian, -; Khwee, Kho Hiee; Hiendro, Ayong; -, Yandri; Gani, Usman A
Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology (J3EIT) Vol 10, No 2: Juli 2022
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j3eit.v10i2.60234

Abstract

Kabupaten Sambas yang merupakan daerah jika di lihat secara kasat mata merupakan daerah dengan intensitas matahari yang cukup tinggi dengan suhu maksimum mencapai 34˚C dan minimum 23˚C menjadi daerah yang potensial untuk di kembangkan sebagai alternatif pembangkit listrik terbarukan. Maka dilakukan perancangan optimum sistem PLTS pada Puskesmas Terigas menggunakan software HOMER.Membandingkan biaya energi listrik antara sistem PLTS dan PLN pada Puskesmas Terigas di Kabupaten Sambas. Pada penelitian ini menggunakan beberapa data sekunder. Data sekunder yang digunakan berasal dari beberapa sumber berbeda yang dapat dipertanggung jawabkan keaslian dan keaabsahannya. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dapat memenuhi kebutuhan energi listrik yang ada di Puskesmas Terigas selama 24 jam, dengan asumsi beban sebesar 60,74 kWh/hari.energi listrik selama 1 tahun sebesar 22.170 kWh/tahun. Mengunakan perencanaan ini adalah PLTS Off grid dengan konfigurasi dari panel surya – inverter – baterai. Hasil analisis teknis untuk memenuhi kebutuhan energi listrik secara off grid yang paling optimal, menggunakan panel surya sebesar 18,8 kW, inverter sebesar 6 kW, dan baterai sebanyak 30 buah. Daya yang dapat diproduksi oleh PLTS ini sebesar 27.276 kWh per tahun. .Berdasarkan analisis ekonominya maka didapat nilai NPC sebesar Rp397.653.399,95 Annualized Cost (AC) sebesar Rp28.148.217,50 serta biaya energi yang di keluarkan oleh PLTS sebesar Rp1.269,65 / kWh. Biaya energi PLN sebesar Rp1.699,53/kWh,biaya energi PLTS sebesar Rp1.269,65 / kWh lebih rendah dibangdingkan biaya energi dari PLN.