Tulisan ini mengkaji integrasi neurosains dengan pendidikan Islam untuk memahami hubungan antara dimensi jasmani dan rohani manusia dari sudut pandang ilmiah dan spiritual. Kajian ini menggunakan metode studi pustaka dengan pendekatan interdisipliner, menggabungkan temuan neurosains modern dan prinsip-prinsip Islam. Fokus utama penelitian adalah mekanisme kerja otak, neuroplastisitas, dan potensi integrasi nilai-nilai spiritual dalam proses pendidikan. Hasil menunjukkan bahwa otak manusia memiliki kemampuan neuroplastisitas yang mendukung pembelajaran berkelanjutan, sesuai dengan prinsip Islam. Aktivitas spiritual seperti dzikir dan doa terbukti memengaruhi fungsi neurologis, menurunkan stres, dan meningkatkan fokus serta regulasi emosi. Kajian ini menegaskan pentingnya pendekatan holistik dalam pendidikan Islam yang mengoptimalkan pengembangan intelektual, emosional, dan spiritual peserta didik. Integrasi neurosains dan pendidikan Islam memberikan kerangka kerja untuk menciptakan strategi pembelajaran yang efektif, berbasis pengalaman, dan relevan dengan kebutuhan zaman. Kajian ini merekomendasikan pengembangan model pendidikan yang mensinergikan prinsip ilmiah dengan nilai-nilai keagamaan serta peningkatan kapasitas pendidik dalam memahami mekanisme kerja otak untuk membentuk generasi insan kamil yang cerdas, berkarakter, dan memiliki kesadaran spiritual yang tinggi.Kata Kunci: Neurosains, Pendidikan Islam, Neuroplastisitas, Dimensi Jasmani dan Rohani, Insan Kamil.
Copyrights © 2025