Dalam menentukan keluarga prasejahtera, pendataan terhadap kehidupan penduduk sangat diperlukan. Untuk menguji keakuratan data dibutuhkan teknologi dan metode yang tepat dalam menyeleksi data calon penerima bantuan. Kantor pemerintahan Desa Sampali Kec. Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu perpanjangan tangan dari pemerintah untuk menyalurkan bantuan kepada masyarakat prasejahtera yang ada di desa tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan menguji Sistem Pendukung Keputusan (SPK) menggunakan metode Multi Attribute Utility Theory (MAUT) untuk menentukan kelayakan individu berdasarkan berbagai kriteria. Metode MAUT dipilih karena kemampuannya untuk mengevaluasi alternatif keputusan berdasarkan beberapa atribut yang diberikan bobot sesuai dengan tingkat kepentingannya. Dalam penelitian ini, data yang digunakan mencakup kriteria seperti "Terdaftar di DTKS", "Ibu Hamil/Menyusui", "Jumlah Keluarga Usia < 5 Tahun", "Jumlah Keluarga Usia > 60 Tahun", dan "Anggota Keluarga yang Disabilitas permanen". Setiap kriteria dinormalisasi dan diberi bobot untuk menghasilkan nilai evaluasi akhir. Berdasarkan skor total, alternatif dikategorikan menjadi "LAYAK" atau "TIDAK LAYAK". Ambang batas tertentu ditetapkan untuk menentukan kelayakan dimana untuk menjadi “LAYAK” harus memiliki skor ≥ 50. Dalam data penelitian ini, kita melihat bahwa Abdurahman Rangkuti dengan skor 77.5 dinyatakan "LAYAK", sementara Suhartini dengan skor 8 dinyatakan "TIDAK LAYAK".
Copyrights © 2024