This article is designed to explore the role of spiritual intelligence in facilitating the healing of emotional wounds and its impact on the spiritual life of congregants. Spiritual intelligence is an essential aspect of human life, including the life of believers within a congregation. It facilitates emotional and cognitive functions, enabling individuals to comprehend truth and foster personal growth. Moreover, spiritual intelligence is correlated with emotional healing, as it helps believers grasp the meaning of forgiveness by influencing their emotional state. Forgiveness from spiritual intelligence can lead congregants to experience healing from emotional wounds. The healing of these wounds is crucial in congregants' lives, allowing them to live in peace, individually and communally. Congregants can undergo a personal transformation when they experience emotional healing. Through a descriptive qualitative approach, the author examines the role of spiritual intelligence in facilitating the healing of emotional wounds and its influence on the congregation's spiritual life. The author concludes that spiritual intelligence is vital in emotional healing and positively influences the congregation's spiritual life. Abstrak Artikel ini didesain untuk memahami peran kecerdasan spiritual dalam menyediakan kesembuhan luka batin dan pengaruhnya pada kehidupan rohani jemaat. Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan yang berperan di dalam kehidupan manusia termasuk juga di dalam kehidupan jemaat orang percaya. Kecerdasan spiritual memfasilitasi fungsi emosi dan kognitif sehingga seseorang dapat memahami kebenaran dan dapat mengembangkan diri. Kecerdasan spiritual juga berkolerasi dengan kesembuhan batin. Kecerdasan spiritual dapat membantuk jemaat orang percaya memahami makna pengampunan dikarenakan kecerdasan spiritual berpengaruh pada sisi emosional jemaat. Pengampunan yang muncul oleh kecerdasan spiritual dapat membawa jemaat mengalami kesembuhan dari luka batin. Kesembuhan luka batin berdampak vital di dalam kehidupan jemaat. Jemaat dapat hidup dengan damai dalam konteks individu maupun komunal. Jemaat juga dapat bertransformasi diri saat mengalami kesembuhan luka batin. Melalui pendekatan kualitatif deskriptif, penulis mencoba untuk menelusuri peran kecerdasan spiritual dalam memfasilitasi kesembuhan luka batin dan pengaruhnya dalam kehidupan rohani jemaat. Penulis menyatakan bahwa kecerdasan spiritual berperan penuh secara aktif & vital. Kecerdasan spiritual juga dibutuhkan dalam kesembuhan luka batin serta memberikan pengaruh positif dalam kehidupan rohani jemaat.
Copyrights © 2024