Memanajemen budaya  lokal ke dalam kurikulum merupakan suatu bentuk  upaya untuk diversifikasi kurikulum seperti yang diamanatkan oleh undang-undang. Namun, pada umumnya satuan PAUD  di wilayah Buton masih belum melakukannya karena berbagai hal.  Tujuan penelitian ini  adalah untuk mengembangkan model manajemen kurikulum PAUD yang berbasis kearifan lokal budaya Buton. Dengan pendekatan ini, diharapkan kurikulum yang dihasilkan mampu memfasilitasi pengembangan anak usia dini dalam konteks lokal yang relevan, sehingga dapat memperkuat identitas budaya mereka sejak dini. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan dengan mengadopsi model pengembangan 4D Thiagarajan yang terdiri dari  empat tahap yaitu pendefinisian, pendesainan, pengembangan, dan penyebaran. Responden dalam penelitian ini adalah guru PAUD berjumlah 35 orang yang berasal dari kota Baubau, kabupaten Buton, kabupaten Buton Selatan, kabupaten Buton Tengah, dan kabupaten Buton Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan model manajemen kurikulum PAUD berbasis kearifan lokal budaya Buton memenuhi kategori valid, praktis, dan efektif sehingga dapat digunakan untuk diversifikasi kurikulum PAUD di Buton.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024