Tanah laterit lokal di Kepulauan Bangka Belitung menjadi salah satu material utama dalam konstruksi teknik sipil khususnya timbunan. Beberapa penelitian terkait tanah laterit memberikan anggapan bahwa seringkali tanah laterit mengalami kerusakan karena adanya air dan juga menyebabkan pemadatan menjadi berkurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi spesifikasi dan karakteristik tanah laterit sebagai konstruksi timbunan dengan penambahan limbah debu granit sebagai bahan campuran untuk menstabilkan tanah sebagai timbunan. Penelitian dilakukan dengan skala laboratorium dengan pengujian sifat fisik dan mekanik pada tanah asli serta campuran debu granit sesuai skema campuran 0%, 5%, 10%, 15%, 25% dan 30%. Hasil menunjukkan bahwa tanah laterit lokal masuk dalam golongan Silty Clay berplastisitas sedang-rendah, penambahan debu granit memberikan perubahan pada karakteristik tanah sehingga terjadinya penurunan nilai plastisitas yang secara spesifikasi sesuai untuk timbunan. Penambahan debu granit menyebabkan pemadatan tanah menjadi lebih mudah dengan densitas yang meningkat dan kadar air yang menurun, pemadatan optimal terjadi pada campuran debu granit 30%. Penambahan debu granit meningkatkan nilai CBR pada tanah sehingga masuk ke dalam syarat spesifikasi timbunan jalan yaitu >6% untuk campuran 5-15% dan optimal pada 10%. Pengujian kuat tekan memperlihatkan bahwa peningkatan nilai kuat tekan setelah ditambahkan campuran debu granit dimana pada campuran 10% merupakan kondisi tanah memiliki kekuatan optimal pada beban aksial
Copyrights © 2024